SBY Wajibkan Kader Kontrak Politik Dukung Capres Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menegaskan pakta integritas atau kontrak politik yang ditandatangani Deddy Mizwar untuk mendukung calon presiden dari Demokrat di 2019 adalah wajar. Menurutnya, semua kader di Demokrat wajib punya kontrak politik.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

"Jadi begini, seluruh kader Partai Demokrat menandatangani fakta integritas. Ini sudah umum dan sudah sesuai dengan aturan yang ada di dalam Partai Demokrat," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 3 Januari 2018.

Agus mengungkapkan dirinya juga menandatangani pakta integritas itu. Kontrak politik seperti ini menurutnya sudah menjadi aturan yang ditaati di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

"Sehingga ini adalah sesuatu aturan, sesuatu hal yang ditaati dari seluruh jajaran Partai Demokrat. Kalau dari partai lain belum tentu seperti itu," ujar Agus.

Mengenai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menarik dukungan dari Deddy karena adanya pakta integritas ini, Agus mengaku tak khawatir. Pasalnya Demokrat mengindikasikan sudah dapat koalisi baru yakni dengan Partai Golkar.

Demokrat Nilai Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu Belum Tegas

"Tinggal menunggu kapan pengajuannya, tapi kita koalisi antara Demokrat dan Golkar saat ini sudah terbentuk. Dan ini sedang mengerucut tentunya ini menentukan siapa calon gubernur dan wagub, dan kemudian tinggal didaftarkan. Perasaan tidak ada kekhawatiran itu," kata Agus.

Terkait antara Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi yang akan menjadi cagub, Agus meminta semua untuk menunggu. Namun, ia menyinggung posisi Deddy mempunyai elektabilitas yang lebih tinggi dibanding Dedi.

"Berdasarkan survei, elektabilitas Demiz lebih tinggi, namun ini semuanya ada faktor politik. Sehingga kita tunggu saja. Kalau Partai Demokrat menginginkan gubernurnya dari Pak Demiz, wakilnya Pak Demul. Ini kan belum keputusan," tutur Agus.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya