CEK FAKTA: Sandiaga Klaim Hasil Riset Peneliti RI Banyak Tak Digunakan

Debat Ketiga Cawapres Pilpres 2019, Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengritik bahwa banyak hasil riset peneliti di Indonesia yang tidak sinergis dengan kebutuhan di dunia usaha. Dia pun menjanjikan bahwa bersama Calon Presiden Prabowo Subianto, mereka akan menaruh perhatian besar bagi riset di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha di Tanah Air.

Dosen Keluhkan Kesulitan Unggah Proposal Penelitian di Simlitabmas

Demikian menurut Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres putaran ketiga di Hotel Sultan Jakarta, Minggu Malam. Dalam debat ini Ma'ruf adu debat dengan Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

"Para peneliti di universitas-universitas terbaik kita sekarang ini hasil risetnya tidak digunakan, malah menumpuk dan mengumpulkan debu. Kita pastikan mereka juga mendapatkan kesejahteraan yang baik dan hasil risetnya bisa dipakai oleh dunia usaha," kata Sandiaga.

Paracetamol Berisiko Serangan Jantung dan Stroke, Menurut Penelitian

Bagaimana faktanya?

Ervyn Kaffah, Manajer Advokasi FITRA, mengungkapkan salah satu problem dalam kegiatan riset di Tanah Air adalah terbatasnya anggaran riset tersedia dalam anggaran negara. Sebagai gambaran, untuk Tahun Anggaran 2017, dari Total Anggaran seluruh Kementerian Lembaga dalam APBN 2017 sebesar Rp 500 Triliun lebih, besar anggaran untuk riset hanya sekitar 1,1 persen (sekitar Rp6,1 triliun lebih).

Penelitian Obat Diabetes Baru Membuahkan Hasil

Dana sebesar Rp6,1 triliun lebih tersebut tersebar di seluruh lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) Kementerian. (Data diolah Seknas FITRA dari RAPBN 2017). Sepanjang 2018 dan 2019, dana riset nampak jelas mengalami stagnasi, karena proporsinya dari total dana K/L tidak mengalami perubahan hanya sebesar 1,1 persen dari total belanja kementerian lembaga.

Pada tahun 2018, anggaran riset sebesar Rp24,9 triliun (1,1 persen) dari total anggaran belanja kementerian/lembaga senilai Rp2.221 triliun. Sementara pada tahun 2019 anggaran riset sebesar Rp26,8 triliun (1,1 persen) dari total belanja K/L sebesar Rp2.439 triliun. Rendahnya anggaran riset ini berakibat terbatasnya sumbangan hasil riset untuk menjawab problem di berbagai sektor.

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)

Riset: Omicron 75 Persen Lebih Kecil Sebabkan Kematian Daripada Delta

Orang-orang yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron hampir 75 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit parah atau meninggal.

img_title
VIVA.co.id
23 Februari 2022