Probosutedjo Dekat dengan Petani

Probosutedjo (kanan)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Probosutedjo meninggal dunia pada Senin pagi ini. Adik Presiden ke-2 RI, Soeharto itu meninggal di usia 87 tahun.

Rizal Ramli Meninggal Dunia, Sri Mulyani: Selamat Beristirahat di Sisi Terbaik Allah SWT

Meninggalnya Probosutedjo diketahui dari staf putri mendiang Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto.

"Iya betul meninggal di RSCM, jam 7 pagi mas. Dari keterangan Ibu Titiek begitu," kata staf Titiek Soeharto, Dina, saat dihubungi VIVA, Senin, 26 Maret 2018.

Bambang Kristiono Sang ‘Samurai Prabowo’ Meninggal Dunia

Hal senada dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Dia mengatakan, informasi meninggalnya Probosutedjo di rumah sakit tersebut dari keluarga almarhum.

"Ya, betul saya dapat informasi tadi pagi jam tujuh meninggal," kata Badar. Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya Probosutedjo.

Sekjen Gerindra: Desmond Mahesa Orang yang Kritis dan Sangat Mencintai Partainya

Rencananya, almarhum akan dimakamkan sore ini di Yogyakarta.

Almarhum adalah pengusaha nasional yang sukses. Dia adalah direktur utama PT Menara Hutan Buana, mempunyai Yayasan Menara Bhakti, pemilik Universitas Mercu Buana, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, dan salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hipmi).

Pria kelahiran Kemusuk, Yogyakarta, 1 Mei 1930 itu sempat menjabat sebagai bos PT Menara Hutan Buana, sebelum terjerat kasus dana reboisasi hutan tanaman industri senilai Rp100,93 miliar pada 2003.

Ia harus mendekam di penjara selama nyaris lima tahun lamanya dan kemudian bebas bersyarat pada 12 Maret 2008. Dari dalam penjara, ia mencetuskan ide mengembangkan padi organik, yaitu produksi padi tanpa bahan kimia.

Akhirnya, melalui PT Tedja Kencana Tani Makmur di Karawang Jawa Barat, ia terjun di bisnis padi organik. Ia menjalin pola kemitraan dengan para petani dengan pola kemitraan yang menguntungkan. Namun, ia mengaku baru enam bulan memulai bisnis produksi padi.

Meski terbilang pemain baru, padi organik yang dihasilkannya mencapai lebih dari 10 ton gabah kering panen (GKP). Padahal, rata-rata produksi di Karawang hanya 6,2 ton pada 2007.

Lalu, ia menggagas program Simponi (Sistem Penanaman Padi Organik) yang dikembangkan di Majalengka, Cianjur, Sumedang, Karawang, Indramayu, Pekalongan, Klaten, termasuk tanah kelahirannya, Yogyakarta.

Luas kerja sama perusahaan dengan petani telah mencapai 5.000 hektare (ha) pada saat itu. Namun, Probosutedjo tidak menjelaskan jumlah investasi yang dikeluarkannya untuk Simponi, tetapi kerja sama dengan petani terus berkembang.

Menurut Probosutedjo, ia ingin selalu melibatkan kontribusi petani dalam setiap usaha yang digelutinya.

(Dari berbagai sumber)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya