- tvOne/Veros Afif
VIVA – Tren memelihara burung berkicau, memang tengah digandrungi masyarakat. Di samping karena suaranya yang khas, warna dan tingkahnya yang unik, juga jadi salah satu alasan kenapa banyak yang menggandrungi satwa unggas ini.
Tak jarang, burung-burung berkicau ini diperlombakan dalam suatu ajang kontes 'Singing Bird', dengan hadiah menggiurkan.
Seperti di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu kemarin, 25 Maret 2018. Komunitas ‘Love Bird’ Indonesia (KLI) menggandeng Pemkab Sumenep, untuk menggelar kontes Nasional 'Beauty and Singing' di Hall Adi Poday, Sumenep, yang diikuti oleh ratusan pecinta burung cinta se-Indonesia.
Ada beberapa kategori yang dilombakan pada event tersebut, seperti kategori 'Beauty and Singing' Love Bird. Satwa asal Benua Afrika ini memang dikenal memiliki corak dan kecantikan bulu yang identik dengan berbagai warna alam. Cara ternaknya mudah dan harga jualnya cukup fantastis.
Sementara itu, untuk kategori penilaian 'Singing' atau disebut ocehan, dinilai dari durasi ocehannya yang panjang. Lamanya durasi ocehan menentukan kualitas ‘Love Bird’ itu sendiri, sehingga nilai tawar ‘Love Bird’ ocehan ini pun cukup fantastis, berkisar dari ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah.
Peserta kontes 'Singing Love Bird' asal Jakarta, Mustafa mengaku kerap mengikuti beberapa perlombaan yang digelar di berbagai kota di Indonesia.
Menurutnya, prospek pasar burung cinta ini sangat menjanjikan. Dengan perawatan secara tepat dan khusus, akan menghasilkan kualitas 'Love Bird' yang terbaik, sehingga ketika sudah mendulang prestasi, maka nilai tawarnya juga ikut tinggi.
"Love Bird ini sangat unik, sehingga dengan jenis genetika yang terbaik, serta perawatan yang tepat dan khusus, maka akan menghasilkan kualitas yang baik pula, sehingga tinggal tunggu prestasi ‘Love Bird-nya’ saja. Maka, nilai tawarnya pun akan sangat fantastis," kata Mustafa.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, pihaknya memang telah mengagendakan event 'Love Bird Singing Contest', karena melihat potensi tingginya angka produktivitas peternak ‘Love Bird’ di Sumenep.
Sehingga, event tersebut bisa sebagai wadah penyaluran hobi, sekaligus upaya peningkatan perekonomian masyarakat Sumenep yang beternak 'Love Bird'. Di samping itu, event tersebut juga menjadi momentum untuk menggairahkan pasar 'Love Bird' itu sendiri.
"Silahkan manfaatkan momentum kontes 'Love Bird' sebaik mungkin, karena ini sangat berdampak terhadap pada meningkatnya perekonomian masyarakat. Terima kasih atas partisipasi peserta dari luar pulau Madura," ujar Achmad Fauzi.
Fauzi menambahkan bahwa berdasarkan pengamatannya, intensitas produksi peternak 'Love Bird' di Sumenep cukup tinggi, ada ratusan 'Love Bird' setiap minggunya, yang dikirim ke beberapa kota di Indonesia. Pemerintah daerah ikut mendukung upaya nyata peningkatan perekonomian masyarakat tersebut.
"Sumenep memiliki potensi tinggi nya angka produksi Love Bird, semoga para peternak diberi kesuksesan dan keberuntungan," imbuhnya.
Laporan: Veros Afif
