Bangkit dari 'Mati Suri', Djakarta Lloyd Harap Sinergi BUMN

Industri pelayaran di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA – Perusahaan pelayaran nasional, PT Djakarta Lloyd terus bangkit dari keterpurukannya. Tahun ini, kinerja perusahaan pun diyakini mengalami peningkatan. 

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

Pada 2018, Djakarta Lloyd diprediksikan mampu mendulang pendapatan bersih lebih dari Rp70 miliar. Target tersebut dua kali lipat dari keuntungan tahun 2017 sebesar Rp37,5 miliar.

Direktur Utama PT Djakarta Lloyd Suyoto mengaku optimistis dapat mewujudkan target peningkatan kinerja perusahaan berusia 67 tahun itu. Apalagi saat ini sinergi antarBUMN semakin solid. 

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

"Kami berharap, Djakarta Lloyd semakin berkembang," ungkap Suyoto dikutip dari keterangan resminya, Rabu 11 April 2018.

Suyoto menilai, BUMN merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Karena itu, sinergitas BUMN sangat penting dalam memperkokoh kinerja BUMN, salah satunya dalam mendukung kegiatan usaha perseroan yaitu angkutan kargo curah di Indonesia.

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

Dengan sinergi ini, dia pun beharap kepada semua BUMN yang membutuhkan pelayanan angkutan kargo agar dapat memanfaatkan jasa Djakarta Lloyd.

"Kami sanggup untuk mengerjakannya. Kami mampu memberi pelayanan yang efisien, aman, dan harga yang sangat kompetitif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurutnya, pihaknya bisa lebih banyak melayani kebutuhan angkutan kargo PLN. Saat ini, PLN mengangkut batu bara untuk pembangkit listrik mencapai total 80 juta ton per tahun. Namun, hanya 3,7 ton per tahun kontrak yang diterima Djakarta Lloyd.

"Kami berharap, PLN dapat menambah jumlah penugasan. Kami sangguh mengerjakan kontrak hingga 10 juta ton," ungkapnya. 

Saat ini, untuk memenuhi kontrak kerja dengan PLN, Djakarta Lloyd telah membeli satu unit kapal curah jenis handymax dengan bobot 56 ribu Dead Weight Tonnage (DWT). 

Kapal bernama, 'Dharma Lautan Intan' di launching, 11 April 2018 lalu di Pelabuhan Batu Ampar, Batam dan disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri PAN-RB, Jaksa Agung RI, Kepala BP Batam, serta tamu lainnya.

Selain dengan PLN, sinergi BUMN juga dibangun antara Djakarta Lloyd dan anak perusahaan PT Antam Tbk, yakni PT Antam Resourches Indonesia untuk menangani angkutan eksport produknya. 

“Kami coba mengkombinasikan dengan kegiatan import beberapa BUMN, seperti PT Petrokimia Gresik. Kalau ini bisa kita wujudkan, maka uangnya akan dari kita ke kita. Dan, BUMN kita semakin berjaya dengan harga yang kompetitif,” ujarnya.

Sebagai informasi, BUMN pelayaran nasional yang sempat terpuruk pada 2008-2011 lalu, kini bangkit dan terus berkembang. Pembenahan internal yang dilakukan segenap direksi dan jajarannya, terutama dukungan pemerintah mampu membalikan keadaan.

Penghargaan Turn Around dari Kementerian BUMN pun diberikan kepada Djakarta Lloyd di awal tahun 2018. BUMN ini dinilai, mampu berubah dari rugi menjadi untung. BUMN ini pun berubah menjadi bankable, laporan keuangan yang sebelumnya Wajar Dengan Pengecualian (WDP) kini menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan dinyatakan sebagai perusahaan yang sehat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya