Inalum Pastikan Tak Ada Kongkalikong di Pendanaan Divestasi Freeport

Juru Bicara Inalum Rendi Achmad Witular
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum, masih enggan untuk mengungkapkan terkait pendanaan yang didapatkan untuk mencaplok saham PT Freeport Indonesia. 

MIND ID Cetak Pertumbuhan Positif di 2023, Simak Rinciannya

Meskipun saat ini, sudah ditegaskan bahwa bank nasional atau BUMN tidak akan ikut mendanai kebutuhan dana sebesar US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun tersebut.

Head of Corporate Communication Inalum, Rendi Achmad Witular mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyebut bank mana saja yang dipilih pihaknya untuk melakukan pinjaman. 

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Adapun, transparansi yang selama ini dijunjung tinggi oleh PT Inalum, menurutnya, adalah terkait dengan tata kelola perusahaan, bukan soal proses negosiasi termasuk pinjaman perbankan. 

"Transparansi yang saya maksud itu bukan transparansi proses negosiasinya. Yang saya maksudkan transparansi governance-nya," kata Rendi menjawab pertanyaan awak media kantor Kementerian Kominfo,  Jakarta, Senin 23 Juli 2018.

Klarifikasi KLHK soal Tailing dan Izin Penggunaan Kawasan Freeport

Mengenai apakah ada kemungkinan kongkalikong ataukah ada dana modal asing yang masuk melalui perusahaan atau private equity, Rendi menegaskan, hal tersebut tidak benar. 

"Oh enggak ada kongkalikong. Pokoknya, bank besar lah," katanya. 

Dia menegaskan, seluruh pinjaman akan berasal dari bank asing. Namun, untuk jumlah bank maupun jumlah pinjaman masih belum bisa dipublikasikan ke masyarakat. 

"Sekarang belum bisa kami ungkap berapanya, yang jelas, kan kalau bank asing ini ada interest di kami. Kan, berarti memberikan optimisme, ini transaksi yang menarik bagi mereka," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya