Mandiri Sekuritas Perkuat Posisi di Pasar Modal Internasional

Jajaran direksi Mandiri Sekuritas di Seminyak, Bali, Jumat, 2 November 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ezra Natalyn

VIVA – Mandiri Sekuritas memperkuat posisi sebagai satu-satunya perusahaan efek Indonesia yang krusial di industri pasar modal internasional. Pencapaian itu tak lain karena perusahaan tersebut mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur Indonesia melalui berbagai inovasi pendanaan.

Mandiri Sekuritas Proyeksikan IHSG di Akhir 2023 Capai Level 7.510

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Mandiri Sekuritas melalui anak perusahaan Mandiri Securities di Singapura menembus posisi dua besar Bloomberg Global Bonds League Table dengan menguasai pangsa pasar 11,7 persen. Hingga September 2018, Mandiri Securities telah menyelesaikan 7 penerbitan global bond dengan porsi penerbitan sebesar Rp20 triliun.

“Kami melihat bahwa Mandiri Sekuritas dapat memberikan solusi terlengkap dan inovatif kepada pemerintah, badan usaha milik negara, maupun perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia melalui akses pendanaan hingga ke pasar internasional. Dengan berorientasi pada sustainability, kami optimis kehadiran Mandiri Securities di Singapura akan menjadi katalis baru bagi pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas di masa mendatang," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir di Seminyak, Bali, Jumat, 2 November 2018.

IHSG Masih Berpeluang Menguat, Simak Saham-saham Pilihan Hari Ini

Hingga kuartal III-2018, Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan bisnis 36 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Silvano menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong oleh inovasi layanan  investment banking, peningkatan volume transaksi equity brokerage baik nasabah institusi maupun retail serta ekspansi regional Mandiri Securities.

Perangnya di Ukraina Kok Pasar Modal RI Negatif, Ini Sebabnya

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir di Seminyak, Bali.

Dari bisnis investment banking, Mandiri Sekuritas mampu melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp13 triliun serta menguasai 15 persen pangsa pasar. Perusahaan juga berhasil merampungkan 5 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp2 triliun atau mewakili 7 persen pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan yang ada.

Mandiri Sekuritas juga menjaga posisi sebagai broker lokal terbaik dengan pangsa pasar 5,1 persen di Bursa Efek Indonesia setelah mencatatkan nilai total transaksi saham sebesar Rp156 triliun hingga September 2018. Perusahaan ini membukukan rata-rata transaksi harian sebesar Rp881 miliar, dengan komposisi 60 persen transaksi yang dilakukan oleh klien institusi dan 40 persen kontribusi dari nasabah retail.

Silvano mengatakan, kondisi pasar modal yang sangat dinamis serta persaingan di industri yang semakin ketat, membuka peluang bagi Mandiri Sekuritas untuk dapat melakukan berbagai upaya strategis agar mampu menjaga kinerja bisnisnya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

"Pada tahun 2018, Mandiri Sekuritas kembali menghadirkan inovasi alternatif pendanaan guna mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Mandiri Sekuritas bersama-sama dengan MMI (Mandiri Manajemen Investasi) memperkenalkan KIK-DINFRA (Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur)," ujarnya. 

Dia melanjuttkan, "Selain itu, Mandiri Sekuritas dan MMI juga berinovasi menghadirkan instrumen RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) bersifat ekuitas untuk membiayai pembangunan infrastruktur." 

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas telah memperkenalkan 3 inovasi pendanaan. Instrumen tersebut adalah sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond ) serta 2 penerbitan global IDR bonds atau yang dikenal dengan Komodo Bonds. Oleh karena itu, perusahaan bidang infrastruktur dapat memanfaatkan instrumen-instrumen ini sebagai alternatif sumber pendanaan yang efektif dengan risiko yang terukur.

“Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat menjadi core business tambahan Mandiri Sekuritas, serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kinerja perusahaan. Secara khusus, inovasi yang dihadirkan semakin memperkuat posisi Mandiri Group sebagai institusi finansial terbesar sekaligus pionir dalam menghadirkan solusi pendanaan terlengkap di Indonesia,” kata Silvano. 
 

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, dan Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, dalam telekonferensi pers 'Pre-Event : Mandiri Investment Forum (MIF) 2024'.

Bank Mandiri: Dinamika Geopolitik Jadi Tantangan Ekonomi Global 2024

Tantangan yang bakal dihadapi dunia di tahun 2024 ini sangat besar. Aspek geopolitik akan tetap menjadi suatu faktor yang membuat perkiraan para pelaku usaha bisa meleset

img_title
VIVA.co.id
21 Februari 2024