Perusahaan Pengelola Gerai Manzone Bakal Melantai di Bursa

PT Mega Perintis Tbk bakal melantai di pasar modal indonesia.
Sumber :
  • M Yudha Prastya.

VIVA – PT Mega Perintis Tbk yang bergerak di bidang ritel fesyen dan aksesori khusus pria, akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Saham yang akan dilepas ke publik direncanakan sebanyak 230 juta unit atau setara 27,71 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Direktur Utama Mega Perintis, Afat Adinata Nursalim, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan. Seperti, melakukan pemasaran yang tepat guna, pengembangan jaringan dan peningkatan kualitas outlet, serta mengembangkan platform e-commerce.

"Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan, dan tata kelola untuk menjadi perusahaan yang lebih baik lagi,” kata Afat di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 19 November 2018.

Afat menjelaskan, kinerja perusahaan hingga Juni 2018 masih mencatatkan pertumbuhan berkesinambungan, sehingga perseroan optimistis dengan prospek bisnis ke depan. Dia menilai, terdapat indikasi optimisme dari konsumen, yang hingga kini terus menunjukkan tren menguat berdasarkan Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level optimistis.

“Meningkatnya keyakinan konsumen ini juga didorong oleh membaiknya persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini, maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan,” ujarnya.

Presiden Direktur PT Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo, yang juga ditunjuk perseroan sebagai penjamin pelaksana emisi efek menjelaskan, melalui IPO ini perseroan merencanakan sekitar 43 persen dana dialokasikan untuk  penambahan modal kerja, dan sekitar 31 persen untuk penambahan jumlah outlet atau gerai baru.

"Sisanya sekitar 26 persen untuk pengembalian fasilitas Short Term Loan (STL) seasonal dari salah satu institusi perbankan. Lalu, dari jumlah IPO yang ditawarkan, perseroan juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10 persen untuk karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA), guna meningkatkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan," ujarnya.

Sebelum IPO, saham perseroan dimiliki secara mayoritas oleh Verosito Gunawan sebesar 50,19 persen, dan sisanya dimiliki oleh beberapa investor lain.

Ini Kata Petinggi BEI soal Wacana IPO Freeport Indonesia

Perseroan menargetkan pencatatan saham di BEI pada 12 Desember 2018, dengan estimasi pernyataan efektif yang diharapkan bisa diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2018. Sementara itu, masa pembentukan harga atau book building rencananya akan dilakukan pada 19-22 November 2018, dan masa penawaran awal IPO akan dilakukan pada 4-6 Desember 2018.

Perseroan yang mengawali bisnis sejak 1999 itu memiliki fokus bisnis yang terbagi dalam tiga lini yakni perdagangan ritel melalui PT Mega Perintis Tbk dan PT Mitrelindo Global, bidang garmen melalui PT Mega Putra Garment, dan perdagangan atau trading melalui PT Mitra Perintis Merdeka. 

Cuti Bersama Idul Adha 28 dan 30 Juni, Bursa Efek Ikut Libur?

Merek-merek yang berada di bawah perseroan antara lain adalah Manzone, MOC, Men’s Top, serta distributor Nike Indonesia.

Dukung pemerintah pencapaian ekonomi 2024

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Perlu adanya transformasi struktural dengan kuatkan pasar dalam negeri, sebut saja salah satunya transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024