Benih Jagung India Penuh Bakteri, Kementan: Makanya Jangan Impor

Panen Jagung
Sumber :

VIVA – Kementerian Pertanian mengimbau agar, para pengusaha ataupun masyarakat Indonesia lebih mengutamakan hasil tani dari dalam negeri dibandingkan harus melakukan impor.

Jokowi Klaim Impor Jagung Turun dari 3,5 Juta Ton Jadi 450 Ribu Ton

Hal itu setelah pihaknya berhasil menggagalkan 6,1 ton benih jagung asal India yang positif mengandung bakteri Pseudomonas syringae pv. Syringae.

"Kita lihat, dalam proses impor komoditas ini, kita temukan benih jagung yang mengandung bakteri yang berbahaya dan masuk dalam kelas satu, karena belum ada pengendaliannya di negara kita. Bakteri ini bisa memusnahkan jagung hasil dalam negeri, bila berhasil ditanam di Indonesia," kata  Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatot Irianto di Kantor Balai Besar Karantina Pertanian, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu, 31 Maret 2019.

Habis Lebaran Kolesterol Meningkat? Pangkas dengan 6 Sayuran Ini

Dalam prosesnya impor jagung tersebut sudah memenuhi syarat administrasi, namun saat pengecekan kelayakan jagung, ditemukan bakteri yang berbahaya.

"Pas kita cek ternyata ada bakteri berbahaya, coba bayangkan kalau sampai masuk ke kita. Jangan impor, kalau boleh saya imbau usahakan pakai hasil dalam negeri, ciptakan lapangan kerja dalam hal penyediaan komoditas jagung ini, kita sudah mampu. Kecuali, dia bisa hasilnya jagung 17 ton per hektare, gak papa saya dukung penuh, tapi kalau hasilnya beda tipis kenapa harus dari luar, udah mah seperti gini impornya," ujarnya.

Pemerintah Setop Impor Jagung, Ini Alasannya

Harusnya, para pengusaha membantu pemerintah dalam mendorong nilai ekspor. Bukan lagi menjual produk mentahnya, tapi sudah dikemas atau hasil jadinya. Sebab, harga jualnya akan sangat jauh berbeda tingginya. 

"Teman-teman di karantina ini juga harus ikut membantu petani kita, mereka harus naik kasta dengan menaikan mutu yang dijual," ungkapnya.

Panen jagung.

Jagung Murah karena Produksi Melimpah, Jokowi: Itu Hukum Pasar

Peesiden Jokowi berharap harga jagung dapat terus meningkat dan terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024