Surplus Neraca Dagang Belum Mampu Tekan Fluktuasi IHSG

Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia saat IHSG di kisaran level 6.200 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di level 4.876 pada pembukaan perdagangan Selasa 16 Juni 2020. Posisi itu menguat 60 poin atau 1,25 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 15 Juni 2020 di level 4.816.

IHSG Dibayangi Tekanan di Akhir Pekan, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG masih akan terus berupaya untuk kembali ke zona hijau, di tengah kecenderungannya berfluktuasi.

"Data neraca perdagangan Indonesia yang surplus sebesar US$2,09 miliar tidak mampu menutup keran pelemahan IHSG," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 16 Juni 2020.

IHSG Dibayangi Pelemahan Jelang Rilis Inflasi dan PMI Manufaktur

Selain itu, Lanjar menambahkan bahwa dampak dari gelombang kedua wabah virus Corona atau Covid-19 di sejumlah negara, telah membuat mayoritas aset berisiko kembali sell off.

Apalagi, harga minyak WTI juga mengalami penurunan signifikan hingga sekitar 4,50 persen, ke level US$34,65 per barel.

IHSG Rebound Ditopang Realisasi Investasi Q1-2024

"Sehingga kami perkirakan, IHSG akan bergerak cenderung kembali berfluktuasi dan percobaan tutup pada zona hijau, dengan support-resistance 4.757-4.901," ujarnya.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki kisaran level 4.778,71 hingga 4.717,91.

"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865,27 hingga 4.975,54," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Sebelumnya terlihat hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya