Logo DW

Mampukah Pariwisata Bali Bertahan di Tengah Badai Corona?

picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Sumber :
  • dw

Bali sendiri telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai pilot project penerapan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata. Wawan menyebut panduan atau handbook tentang protokol CHSE di bidang hotel, restoran, daya tarik, homestay, spa, usaha perjalanan, kegiatan wisata minat khusus, sudah disiapkan dan memasuki tahap final.

Dihubungi secara terpisah, Deputi Bidang Industri dan Investasi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, menyampaikan insentif juga akan diberikan kepada pelaku usaha pariwsata guna mendukung pengimplemetasian program CHSE tersebut.

“Saat ini tengah kami siapkan juknisnya bersama dengan Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kemenkeu,“ papar Fadjar.

Pandemi mengubah paradigma

Pandemi corona dinilai Taufan telah merubah paradigma pariwisata yang awalnya tertuju kepada kuantitas wisata menjadi kualitas wisata. Dengan strategi pemasaran dan pelayanan yang tepat, spending wisatawan bisa bernilai besar meski tidak sebandung dengan jumlah kunjungan yang ada.

Maka dari itu, Taufan mendorong pemerintah untuk memperkuat amenitas yang ada sekaligus menyiapkan lokasi-lokasi yang berpotensi dijadikan new normal destination, sebelum dibukanya Bali untuk wisman.

“Jangan sampai daerah-daerah ini pada lomba-lomba membuat restart tourism tapi ternyata mereka tidak sesuai aturan yang ada malah justru muncul kluster-kluster baru,“ katanya.

Hal senada juga disampaikan Putu. Pemerintah Provinsi Bali kini tengah meninjau lokasi-lokasi wisata yang berpotensi dijadikan new normal destination yang tetap mengikuti protokol kesehatan.