Keberhasilan Uji Vaksin Bikin Surat Utang Negara Diminati Investor

Gedung bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA – Pemerintah kembali melelang Surat Utang Negara pada Selasa, 17 November 2020 untuk seri SPN03210218, SPN12210812, FR0086, FR0087, FR0080, FR0083 dan FR0076 melalui sistem lelang Bank Indonesia. Hasilnya, banyak penawaran yang masuk.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, total penawaran atau incoming bids yang masuk dari lelang SUN seri-seri tersebut sebesar Rp104,68 triliun. Menjadikannya yang tertinggi keempat sepanjang 2020.

Direktur SUN DJPPR, Deni Ridwan menyatakan, tingginya penawaran terhadap lelang SUN tersebut disebabkan oleh sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap hasil uji vaksin yang diklaim sangat efektif hingga hasil pemilihan umum Presiden Amerika Serikat.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

"Euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan uji coba vaksin, serta hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat, berdampak positif pada lelang SUN hari ini. Tercatat penawaran yang masuk sebesar Rp104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi ke-4 sepanjang 2020," katanya, Selasa, 17 November 2020.

Baca juga: Syarat Bagi Guru dan Dosen Non-PNS Dapat Subsidi Upah Rp1,8 Juta

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

Permintaan investor, dikatakannya naik sangat pesat yaitu, sebesar 57,6 persen bila dibandingkan dengan permintaan pada lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini.

"Investor asing membanjiri lelang SUN hari ini yang merupakan lelang kedua terakhir pada tahun 2020. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan penawaran asing yang cukup signifikan terutama pada tenor panjang, sehingga total penawaran asing naik hampir 2 kali lipat dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya menjadi 20,7 persen," ujarnya.

Masuknya investor asing, lanjut Deni, berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang hari ini. Hal ini tercermin dari penurunan weighted average yield (WAY) untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 basis points (bps) dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan yield atau imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, Deni mengatakan lelang SUN diputuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp24,6 triliun.  

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, terdapat satu kali lagi lelang penerbitan SUN pada 2020 yang akan dilaksanakan pada 1 Desember 2020. 

Sebagai informasi, setelah Pfizer asal Jerman mengumumkan vaksinnya efektif mencegah COVID-19 mencapai 90 persen, Moderna asal Amerika Serikat turut menginformasikan bahwa vaksin buatannya telah efektif mencegah COVID-19 hingga 94 persen. Selain itu, vaksin Sputnik V asal Rusia mengklaim 92 persen efektif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya