BKPM: Perusahaan Belanda Akan Bangun Industri Pala di Papua

Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menginformasikan bahwa perusahaan produsen pala terbesar dunia Verstegen Spices & Sauces B.V (Verstegen) asal Belanda, berencana membangun pabrik di Indonesia.

Menteri Bahlil Sebut Penyerapan Tenaga Kerja di Q1-2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Verstegen dikabarkan berminat mengembangkan industri pala di Indonesia, khususnya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Rencana investasi tersebut senilai Rp4,2 triliun dan akan memberdayakan 50.000 petani pala. 

"Verstegen berkomitmen akan melakukan kemitraan dengan petani lokal yang direkomendasikan oleh BKPM, termasuk dalam penyediaan teknologi proses pengupasan, pengeringan, dan pembersihan," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Ikmal Lukman melalui siaran pers, Kamis, 17 Desember 2020.

Menteri Bahlil Sebut Ada Pihak Ingin Jegal Hilirisasi di Indonesia

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 17 Desember 2020: Global dan Antam Menanjak

Merespons rencana investasi tersebut, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, kata Ikmal, menyinggung permasalahan adanya penurunan impor pala Belanda dari Indonesia. Penurunan impor terjadi dalam lima tahun terakhir.

Ada Investasi Mangkrak Rp 149 Triliun Sulit Dieksekusi, Bahlil Ungkap Alasannya

Pada 2015, kata dia, Belanda mengimpor sebesar US$21.367.000. Namun pada 2019 turun menjadi hanya US$11.558.000. Data total impor pala dunia pada 2015 sebesar US$170.172.000, namun pada 2019 menurun menjadi US$157.901.000.

"Kepala BKPM sangat menyayangkan hal ini. Indonesia adalah produsen dan saat ini merupakan eksportir pala terbesar dunia. Kontribusi Indonesia di pasar pala dunia sebesar 40 persen dari total ekspor dunia," tutur Ikmal.

Untuk itu, Ikmal menambahkan bahwa saat ini pemerintah menargetkan Indonesia membangun hilirisasi industri pala sehingga daya saing pala nasional di pasar dunia semakin kuat.

Menurutnya, investasi komoditas pala sangat strategis dilakukan di Papua Barat. Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini, merupakan penghasil biji pala terbesar di Indonesia. Sebesar 70 persen produksi Pala Indonesia berasal dari KTI.

Adapun negara tujuan utama ekspor pala Indonesia, kata Ikmal adalah Belanda, Jerman, Vietnam, dan Jepang. Permintaan dunia untuk produk pala dinilainya akan meningkat sebab industri makanan, bumbu, kosmetika, dan farmasi terus mengalami peningkatan. 

"Bila kita melakukan hilirisasi akan tercipta nilai tambah bagi industri dan perekonomian nasional, utamanya kawasan timur,” tutur Ikmal.

Verstegen merupakan produsen dan importir asal Belanda yang bergerak di bidang industri rempah-rempah, terutama pala. Perusahaan ini tak hanya melayani pasar Belanda, namun juga pasar Eropa. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya