Januari 2021, Neraca Perdagangan RI Surplus US$1,96 Miliar

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 kembali surplus, angkanya mencapai US$1,96 miliar. Neraca ekspor impor itu tercatat jauh lebih baik dari posisi Januari 2020 yang defisit US$640 juta.

Aturan Terbit, Pemerintah Bebaskan PPh Eksportir yang Parkirkan DHE SDA di Dalam Negeri

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto menjelaskan surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor bulan itu sebesar US$15,30 miliar. Sedangkan, nilai impor tercatat lebih rendah mencapai US$13,34 miliar.

Total ekspor tercatat turun 7,48 persen dibanding bulan sebelumnya dan dibanding tahun sebelumnya naik 12,24 persen. Sedangkan impor turun 7,59 persen sedangkan dibanding tahun lalu turun 6,49 persen.

Lasambal Jowma Sukses Ekspor Sambal Pecel ke Hongkong

"Ini menimbulkan harapan bahwa ekspor di bulan-bulan ke depan tentunya kita harapkan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi akan berjalan sesuai harapan," kata dia saat telekonferensi, Senin, 15 Februari 2021.

Suhariyanto menjabarkan, berdasarkan sektornya, ekspor minyak dan gas bumi atau migas pada bulan itu mencapai US$883,9 juta. Naik 8,3 persen dibanding Januari 2020 yang sebesar US$816,1 juta.

Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom Sebut Terlalu Overshoot

Sementara itu, ekspor yang berasal dari sektor non migas tumbuhnya lebih tinggi, yakni mencapai 12,49 persen dengan nilai sebesar US$14,41 miliar dari Januari 2020 yang sebesar US$12,81 miliar.

Adapun impor dari sektor migas turun 21,90 persen dari US$1,99 miliar pada Januari 2020 menjadi US$1,55 miliar pada Januari 2021. Sedangkan impor non migas turun 4 persen dari US$12,28 miliar menjadi US$11,79 miliar.

"Satu hal yang perlu jadi perhatian masih turunnya impor ini secara year on year dan terjadi penurunan impor baik untuk konsumsi, barang penolong dan barang modal," tegas Suhariyanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya