BRI Bakal Lanjutkan Penurunan Suku Bunga Kredit Tahun Ini

Warga keluar dari Galeri e-Banking Bank Rakyat Indonesia di Kota Kediri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

VIVA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk terus melakukan transmisi penurunan suku bunga kredit yang ditetapkan. Hal itu merespons penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Gas Murah Bagi Industri Bakal Dilanjut, Pemerintah Diminta Perhatikan Keekonomian Sektor Hulu

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan pihaknya guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Sepanjang tahun 2020 lalu BRI telah menurunkan 75-150 bps. Bahkan khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, BRI menurunkan antara 300-500 bps," kata Oryza dalam keterangannya, dikutip Rabu, 24 Februari 2021.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

Dia menjelaskan, penurunan suku bunga ini salah satunya disebabkan oleh penurunan biaya dana (Cost of fund/COF). Di mana, hingga akhir Desember 2020 lalu COF BRI tercatat sebesar 3,22 persen.

Baca juga: Anggaran PEN Naik Terus, Rupiah Menguat

Utang Pemerintah Maret 2024 Turun Jadi Rp 8.262 Triliun, Begini Rinciannya

"Turun sebanyak 36 basis point dibandingkan dengan COF BRI pada akhir Desember 2019," ujarnya.

Oryza menambahkan, ke depannya emiten bursa berkode saham BBRI ini, akan terus melakukan review suku bunga secara berkala. Ruang untuk penurunan suku bunga ditegaskan selalu terbuka. 

"Tahun ini kami proyeksikan akan dilakukan penurunan suku bunga sebesar 25 bps, mengikuti penurunan BI 7-Days Repo Rate," kata Oryza.

Dia juga menjelaskan, bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, penurunan suku bunga pinjaman bukan menjadi satu-satunya variabel. Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Karenanya, lanjut Oryza, BRI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis Pemerintah. Dalam kaitannya dengan penyaluran berbagai stimulus pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan tujuan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat, yang pada ujungnya diharapkan mampu mengerek demand kredit nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya