Soal Kebocoran Data, Menteri Suharso Pede Tak Akan Terjadi di BPS

Menteri PPN Suharso Monoarfa lantik Kepala BPS Margo Yuwono.
Sumber :
  • repro video.

VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, melantik Margo Yuwono sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru Margo Yuwono. Kemananan data responden diingatkan jadi tantangan BPS ke depan untuk bisa dijaga dengan baik.

Digitalisasi Dongkrak Kualitas Layanan dan Bikin Operasional Organisasi Lebih Efisien

Suharso mengungkapkan, masalah keamanan data responden ini sangat sensitif di masyarakat. Bahkan, beberapa waktu lalu, masalah kebocoran data sempat heboh dan jadi sorotan publik secara luas.

"Kasus kebocoran data atau jual beli data pribadi yang kita dengar beberapa waktu lalu meresahkan masyarakat. Meskipun hal ini tidak akan terjadi di BPS karena bukan domain BPS," ujar Suharso saat pelantikan tersebut, Jumat, 25 Juni 2021.

Rupiah Melemah Pagi Ini, Data Terbaru Ekonomi AS Bikin Dolar Menguat

Dia menegaskan, BPS sebagai satu-satunya lembaga penyedia official statistik di Indonesia harus bisa memastikan data responden itu aman. Sehingga, kegiatan yang dilakukannya bisa lebih maksimal.

"Karena itu jadi tantangan bagi BPS bagaimana hal ini disikapi responsif. Hingga bisa meyakinkan responden bahwa data yang mereka berikan terjamin kerahasiaannya," ungkapnya.

Dewas Curhat Sulitnya Akses Data KPK Selama 2 Tahun Terakhir: Semua Lewat Pimpinan

Baca juga: Karyawan Kontrak dan Honorer Bisa Dapat KPR Subsidi, Begini Caranya

Lebih lanjut Suharso pun berpesan kepada Margo untuk memastikan data yang yang dihasilkan oleh BPS bisa lebih cepat dan kredibel ke depannya. Sebab, statisktik itu diperlukan bukan hanya untuk Pemerinta tapi juga dunia usaha untuk menggenjot perekonomian di era digital saat ini.

"Di mana Pemerintah harsus ambil kebijakan tepat sasaran sejak perencanaan hingga pelaksanaan," tambahnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

Menko PMK Ragukan Laporan Penurunan Stunting 0,1 Persen pada 2023

Menko PMK mengaku tidak yakin atas hasil laporan sensus prevalensi stunting yang turun sebesar 0,1 persen di tahun 2023, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (KSI).

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2024