Rupiah Miliki Potensi Penguatan, Intip Sejumlah Pemicunya

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Senin, 27 September 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.260 per dolar AS pagi ini.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB rupiah masih ditransaksikan di level Rp14.260 per dolar AS. Melemah 0,02 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.257 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.250 per dolar AS, menguat dari sebelumnya di level Rp14.256 per dolar AS.

Anak Buah SYL Dapat Perintah Siapkan Uang 4.000 Dolar Hasil Palak Pejabat Kementan, Untuk Apa?

Baca juga: Geger, PUPR Bakal Buat Jalan Tol Pertama di RI Pakai Bambu

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menjelaskan, meski masih terus mengalami pelemahan, rupiah masih memiliki potensi kuat untuk menguat hingga akhir perdagangan hari ini.

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

"Sentimen pasar keuangan global terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini dengan menguatnya indeks saham Asia dan nilai tukar regional," kata dia kepada VIVA hari ini.

Salah satu sentimen baik itu dikatakannya adalah situasi pandemi COVID-19 dalam negeri yang terus membaik. Di sisi lain, beberapa indikator ekonomi juga terus membaik seperti APBN dan neraca perdagangan.

"Rupiah mungkin bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan perbaikan sentimen tersebut," ungkapnya.

Meski demikian, Ariston menekankan, rupiah masih melemah hingga saat ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi gagal bayar Evergrande Group dan kebijakan moneter bank sentral AS.

"Pasar masih mengkhawatirkan potensi gagal bayar Evergrande dan sikap Bank Sentral AS yang akan menjalankan tapering akhir tahun ini," tegasnya.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ariston memperkirakan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.200-14.220, dengan resisten di kisaran Rp14.260 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya