OJK: Right Issue BRI Jawab Keraguan Soal Pemulihan Ekonomi RI

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id

VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi aksi korporasi BRI yang berhasil melakukan right issue di pasar modal. Apalagi antusiasme investor membeludak dengan berhasil meraup dana Rp95,9 triliun, dari total 28,2 miliar saham baru yang telah terserap seluruhnya.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menjelaskan, kesuksesan right issue BRI ini menjawab keraguan dari para investor hingga ekonom, serta keraguan terhadap pasar Indonesia secara keseluruhan. Khususnya terkait pemulihan ekonomi nasional.

"Basis ekonomi kita pertumbuhannya ke depan akan lebih bertumbuh pada pertumbuhan di UMKM, dan ini juga merupakan hal yang akan terus didorong oleh OJK," kata Hoesen dalam telekonferensi, Rabu 29 September 2021.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

Hoesen memastikan bahwa OJK akan sangat mendukung upaya-upaya pengembangan UMKM di Tanah Air. Karena ternyata, di Indonesia ini banyak sekali masyarakat yang ekonominya bertumpu dari kegiatan ekonomi UMKM sehari-hari.

"Kami menyambut baik bahwa kegiatan ini merupakan selebrasi kita semua. Kami di OJK juga tentunya sangat mendukung bagaimana UMKM ini bisa terus tumbuh," ujarnya.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso menambahkan, dengan hasil right issue tersebut, maka kepemilikan saham publik di BRI masih dapat terjaga di atas 40 persen.

Baca juga: Pengadaan Vaksin COVID-19, HSBC Kasih Pembiayaan Bio Farma Rp2,6 T

"Dan hal itu sesuai dengan target BRI," kata Sunarso.

Dia menyebut, tingginya minat terhadap rights issue BRI ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap visi yang dibangun pemerintah melalui BRI, untuk semakin fokus pada penetrasi keuangan.

Caranya yakni dengan mengamankan sumber pertumbuhan baru di segmen mikro, yang pada akhirnya diyakini akan mampu menciptakan nilai tambah khususnya bagi seluruh pemegang saham.

"Pencapaian tersebut tidaklah mudah, mengingat proses rights issue BRI dan pembentukan Holding Ultra Mikro dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang masih berjuang untuk bangkit akibat Pandemi COVID-19," kata Sunarso.

"Keberhasilan ini akan mengobarkan semangat BRI dan Holding Ultra Mikro, untuk membawa jutaan pelaku usaha ultra mikro naik kelas dan memberikan kontribusi positif bagi para stakeholders serta bagi perekonomian nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya