Nilai Tukar Petani Naik September 2021, Terbesar di 3 Sektor Ini

Petani Sawit
Sumber :

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, nilai tukar petani (NTP) pada September 2021 naik. Seiring dengan naiknya harga-harga komoditas sehingga indeks harga yang diterima petani meningkat.

Nilai Aset Kripto Terus Berfluktuasi, Sejumlah Faktor Ini Disoroti

Sebagai informasi, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani di pedesaan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, NTP pada September 2021 itu sebesar 105,58. Angka ini naik 0,96 persen dibandingkan Agustus 2021 yang tercatat sebesar 104,68.

Harga Pangan Dunia Naik, Jokowi Bersyukur RI Termasuk yang Masih Rendah

"Jika kita perhatikan menurut subsektornya terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP-nya," kata dia saat konferensi pers, Jumat, 1 Oktober 2021.

Margo merincikan, subsektor yang mengalami peningkatan diantaranya NTP Tanaman pangan sebesar 1,14 persen. Pada September 2021, NTP subsektor ini menjadi sebesar 98,77.

Terpopuler: Ada Kabar Gembira soal BBM Pertalite, Motor Bebek Paling Mahal di RI

Baca juga: BPS Catat September 2021 Deflasi 0,04%, Harga Komoditas Pangan Turun

"Komoditas yang dominan memengaruhi indeks yang diterima petani karena kenaikan harga gabah jagung dan ketela rambat," ungkap Margo.

Kemudian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat juga tumbuh sebesar 2,12 persen dari sebelumnya 122,55 menjadi 125,15. Ini dipicu oleh naiknya harga komoditas seperti kelapa sawit, karet dan kakao.

Adapun NTP Perikanan naik sebesar 0,40 persen dari 104,52 menjadi 104,94. Dipicu oleh kenaikan NTP Pembudidaya ikan sebesar 0,84 persen dan NT Nelayan sebesar 0,14 persen.

Sementara itu, NTP Hortikultura turun hingga 1,35 persen dari sebelumnya 100,01 menjadi 98,65. Demikian juga NTP Peternakan yang turun 0,49 persen dari 99,66 menjadi 99,18.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya