Airlangga: Indonesia Kembali Masuk Jajaran Negara Menengah Atas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Ekon.go.id

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kembali masuk dalam jajaran negara dengan pendapatan menengah atas. Hal tersebut didasari oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 mencapai 3,7 persen year on year (yoy).

Airlangga Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Rektor UGM: Semoga jadi Inspirasi Generasi Penerus

Adapun jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat telah melampaui capaian sebelum pandemi COVID-19. Untuk PDB per kapita Indonesia di 2021 naik setara 4.349 dolar AS atau sekitar Rp62,2 juta per tahun.

“Artinya kita sudah kembali kepada upper middle income country. Pencapaian tersebut tentu merupakan fondasi yang penting untuk pemulihan ekonomi,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Rabu, 16 Februari 2022.

Siap Meluncur Kona Electric Baru Jadi Mobil Listrik Hyundai Paling Murah

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ia melanjutkan, perlu dilakukan reformasi struktural agar Indonesia mampu keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap. Adapun pulau Jawa secara spasial  merupakan basis industri dan sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh positif sebesar 3,66 persen yoy.

Airlangga Hartarto Bocorkan Status Pabrik Baterai Mobil Listrik Hyundai di RI

Sementara, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Maluku dan Papua sebesar 10,09 persen yoy. Hal tersebut sejalan dengan tingginya pertumbuhan sektor pertambangan di kedua daerah itu serta imbas dari kenaikan harga komoditas sepanjang 2021.

Selain itu, wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga berhasil tumbuh positif sebesar 0,07 persen. Walaupun sangat bergantung terhadap sektor pariwisatanya yang mengalami penurunan kinerja sejak terjadi pandemi COVID-19.

Airlangga mengatakan, perbaikan ekonomi Indonesia telah terlihat dari pertumbuhan positif sejak kuartal II hingga kuartal IV 2021, meski sedikit mengalami koreksi pada kuartal III karena kemunculan varian Delta.

“Setelah terkendalinya varian delta dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, ekonomi Indonesia berhasil melanjutkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2021 sebesar 5,02 persen yoy,” ujarnya.

Adapun dari sisi produksi, terdapat lima sektor kontributor utama yang mampu menopang ekonomi Indonesia, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Dalam bidang kesehatan, penguatan strategi pengendalian pandemi COVID-19 juga terus dilakukan. Akselerasi vaksinasi melalui pemberian dosis vaksin ketiga (booster) terus ditingkatkan, sehingga akan menambah kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi pada tahun ini.

Airlangga menegaskan, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan penanganan COVID-19, pemerintah menganggarkan dana PEN sekitar Rp455,62 triliun. Dana sebesar ini akan difokuskan pada tiga klaster.

Tiga klaster tersebut yaitu kesehatan sebesar Rp122,5 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp 178,3 triliun.

“Pemerintah terus optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dicapai di 5,2 persen di tahun 2022,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya