Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah Sejak Invansi Ukraina

Ladang minyak/Ilustrasi.
Sumber :
  • CNBC

VIVA Bisnis – Harga minyak jatuh ke level terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, 5 Agustus 2022, karena para pedagang resah atas kemungkinan resesi ekonomi tahun ini yang meningkatnya kekhawatiran dapat menghambat permintaan energi.

Daftar Pemimpin Negara yang Menjadi Buronan LCC, Terbaru dan Terlengkap!

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September kehilangan 2,12 dolar AS atau 2,3 ??persen, menjadi menetap di 88,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian pertama di bawah ambang 90 dolar per barel sejak 2 Februari.

Pengeboran minyak bumi

Photo :
  • http://www.oilman.com.au/
WN Ukraina-Rusia 'Sulap' Vila di Bali Jadi Lab Narkoba dengan Bunker Bawah Tanah

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot 2,66 dolar AS atau hampir 2,8 persen, menjadi ditutup pada 94,12 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, penyelesaian terendah sejak 18 Februari.

Kemunduran harga terjadi setelah aksi jual di pasar minyak, dengan standar harga minyak mentah AS dan Brent masing-masing anjlok 4,0 persen dan 3,7 persen, pada Rabu (3/8/2022).

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Data yang dirilis Rabu 3 Agustus 2022 menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS pekan lalu, memicu kekhawatiran atas pelemahan permintaan.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu meningkat 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 29 Juli. Para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah.

"Tampaknya pelemahan dari Rabu (3/8/2022) menyusul permintaan bensin tersirat AS yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan terobosan level dukungan teknis pada Kamis (4/8/2022), telah menyeret minyak lebih rendah," kata Analis UBS, Giovanni Staunovo.

Ilustrasi mengisi bensin

Photo :
  • Halomoney.

Prospek permintaan tetap diliputi oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, tekanan utang di negara-negara berkembang, dan kebijakan nol COVID-19 yang ketat di China, importir minyak terbesar dunia.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu 3 Agustus 2022 memutuskan akan meningkatkan produksi sebesar 100.000 barel per hari untuk September. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya