Bangun 2 Embung di Natuna, Menteri PUPR Pastikan Pembangunan Merata

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jalur Pansela, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Rosikin

VIVA Bisnis – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, membangun dua embung di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pembangunan ini sebagai langkah pemerintah menjamin ketersediaan air baku dan air tanah hingga ke pelosok negeri. 

WWF 2024 Bali, Coca-Cola Tegaskan Komitmen Bantu Atasi Tantangan Pengelolaan Air Indonesia

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Pembangunan embung ini diharapkan bisa menjamin ketersediaan air baku untuk masyarakat di Natuna. Hal ini juga merupakan wujud nyata implementasi dalam membangun Indonesia dari pinggiran dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas nasional yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,” kata Basuki dikutip dari keterangannya, Kamis, 8 September 2022.

World Water Forum Ke-10 di Bali Resmi Ditutup, Indonesia Banjir Apresiasi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Photo :
  • Dok. PUPR

Pembangunan infrastruktur ini dilakukan secara teknis oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam. Dua tampungan air yakni Embung Pulau Serasan di Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan Embung Sebayar di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur.

Menteri PUPR Buka Suara soal Diskusi People's Water Forum di Bali Dipaksa Bubar

Sekedar informasi, Embung Pulau Serasan memiliki kapasitas tampung 1.682 m3 dengan luas genangan 0,0649 hektare. Manfaat utamanya adalah untuk penyediaan air baku sebesar 0,001 m3 per detik serta fungsi lain seperti pengendalian banjir dan potensi destinasi wisata baru.

Ditjen SDA mencatat bahwa hingga Juni 2022, progres fisik pekerjaan Embung Serasan mencapai 13,09 persen. Selanjutnya Embung Sebayar memiliki kapasitas tampung 718.000 m3 dengan luas genangan 18,5 ha dengan fungsi utama menyediakan air baku sebesar 0,068 m3/detik. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 23,76 persen.
 
Kepala BWS Sumatera IV Tuti Sulastrih optimistis, kehadiran kedua embung ini dapat memberikan solusi ketersediaan air baku di wilayah kepulauan di Natuna.

Pembangunan embung di Natuna.

Photo :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

"Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

"Yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya