Blibli 'Pede' Djarum Bakal Tetap Jadi Investornya Usai IPO

Suasana halaman Istora Senayan pada ajang Blibli Indonesia Open 2019
Sumber :
  • VIVA/Donny Adhiyasa

VIVA Bisnis – Grup Djarum sebagai investor utama Blibli.com dipastikan akan tetap berkomitmen mendukung e-commerce tersebut, usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO) pada 7 November 2022 mendatang.

IHSG Melemah Dibayangi Aksi Profit Taking Saham Perbankan Big Cap

Corporate Secretary dan Investor Relation Blibli, Erick Alamsjah Winarta memastikan, Grup Djarum selalu berkomitmen tinggi dan secara jangka panjang, dalam mendukung semua bisnis mereka di Indonesia termasuk di Blibli.

"Jadi kedepannya komitmen dari sponsor kita itu akan terus ada," kata Erick saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022.

OJK Izinkan BPR dan BPRS Melantai di Bursa, Begini Syaratnya

Baca juga: Tembus Hutan dan Susuri Sungai JOB Tomori Bantu Suku Loinang Melek Dunia

Buktinya, lanjut Erick, struktur IPO yang sudah dibahas dalam prospektus menunjukkan, 17,77 miliar saham yang ditawarkan Blibli ke pada publik adalah saham-saham baru. Sehingga, dipastikan bahwa Djarum tidak memiliki niatan untuk keluar dari jajaran investor Blibli usai nantinya melantai di bursa.

Luncurkan Peta Jalan BPR/BPRS, OJK Tegaskan Pemegang Saham Cuman Boleh Punya Satu BPR

Apalagi, saham yang ditawarkan itu merupakan saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 250 per lembar sahamnya. Angka itu sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham utama, di mana dalam hal ini adalah Djarum.

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dikeluarkan dari portepel Perseroan, kemudian ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 410 hingga Rp 460 per saham. Nilai Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 8,17 triliun, sebagaimana yang ditargetkan oleh Blibli.

Blibli.

Photo :
  • Medium

"Jadi yang kita tawarkan itu semuanya adalah saham baru. Maka artinya, sponsor kami tidak berniat sama sekali untuk keluar (dari jajaran investor). Bahkan sponsor kami ini ingin berpartner dengan saham publik untuk berbagai ke depannya," ujar Erick.

Selama ini, Erick menilai bahwa pihak Djarum selalu berkomitmen terhadap perusahaan-perusahaannya yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia. Hal itu sebagaimana komitmen serupa yang juga dilakukan Djarum terhadap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

"Apalagi keduanya memiliki kinerja baik sekali di capital market. Jadi mereka akan tetap terus mendukung kita ke depannya, dan tidak ada sama sekali niatan (Djarum) keluar di IPO. Karena kan investornya saat ini cuma Djarum saja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya