- bp.blogspot.com
VIVA Bisnis – Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Harris menyebut jika Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menyimpan kekayaan sumber daya alam berlimpah dan potensi besar energi terbarukan.
"Saat ini Indonesia tengah menuju transisi energi dari energi fosil menuju energi terbarukan. Saya senang bisa menyampaikan bahwa potensi energi terbarukan di Solok Selatan sangat besar, terutama geothermal dan hidro," kata Harris melalui keterangan resminya, Kamis 1 Desember 2022.
Harris bilang, dengan dicanangkannya Solok Selatan menjadi sentra sorgum nasional, maka potensi peningkatan sumber energi ini akan menjadi lebih besar.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 1 Desember 2022: Global dan Antam Kompak Berkilau
Sebab, sorgum selain bisa dijadikan sumber pangan dan pakan, juga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber energi pengganti batu bara dan bahan bakar minyak.
"Potensi geothermal di Solok Selatan mencapai 310 megawatt. Ini jadi modal besar untuk dikembangkan ke depan dan menjadikan Solok Selatan tidak hanya sentra sorgum tapi juga sentra energi terbarukan lainnya," ujar Harris.
Harris melanjutkan, pemerintah pusat sebelumnya sudah mencanangkan program transisi ke energi terbarukan. Targetnya pada 2060 mendatang, Indonesia tak lagi menggunakan energi fosil, karena seluruhnya sudah digantikan dengan energi terbarukan.
Pembangkit Listrik Panas Bumi yang merupakan bagian dari energi terbarukan.
- Dok. NREL
Saat ini kata Harris, secara total 88 persen sumber energi Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil, sedangkan energi terbarukan baru mencapai 12 persen saja. Sehingga, dengan sumber daya alam yang dimiliki oleh Solok Selatan saat ini, tinggal bagaimana dijaga dan dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan Khairunas menjelaskan bahwa Solok Selatan merupakan daerah yang kaya akan panas bumi dan air karena memiliki banyak sungai. Bahkan, saat ini Solok Selatan sudah memiliki satu unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan tiga unit pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMh).
"Di samping geothermal, kami ini daerah seribu sungai. Ada tiga pembangkit dari air, satu geothermal. Jadi kita punya Empat pembangkit," tutup Khairunas.
Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan
Pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan.
