Tol Probolinggo-Banyuwangi Dibangun, Menteri Basuki Sebut "Ruas Pamungkas Trans-Jawa"

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Pembangunan ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I, Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km, telah dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

808 Ribu Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabotabek pada Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Usai melakukan groundbreaking, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,40 km ini merupakan ruas pamungkas dari Jalan Tol Trans-Jawa, yang sebelumnya sudah tersambung dari Banten (Jawa Barat) hingga Probolinggo Timur (Jawa Timur).

"Diharapkan dengan bertambahnya ruas tol tersebut, semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, serta akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat," kata Basuki dalam keterangannya, Senin, 6 Februari 2023.

Urai Kepadatan Lalu Lintas, Jasamarga Terapkan Contra Flow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Rombongan Toyota 5 Continents Drive Asia 2019–2020 di Tol Trans Jawa

Photo :
  • Dok. TAM

Sebagai bagian akhir Tol Trans-Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung timur Pulau Jawa, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi ini sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu. "Hari ini kita mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis, dengan nilai investasi sebesar Rp10,7triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki," ujarnya.

Mengungkap Status Land Cruiser Pelat Nomor B3BAS yang Ugal-ugalan

Basuki pun berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Karena semua itu bergantung sejak awal perencanaan, maka Basuki pun meminta para konsultan untuk tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan. "Para konsultan yang sudah dipercaya mengawasi pekerjaan harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Basuki.

Selain itu, Basuki juga berpesan kepada kontraktor pelaksana yang melakukan pembangunan, untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai arahan Presiden. Dia meminta untuk mengunakan produk dalam negeri demi peningkatan TKDN, dilarang impor, karena produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan.

"Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," ujarnya.

Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur

Photo :
  • ANTARA FOTO/Siswowidodo

Diketahui, pembangunan Tahap I ini terbagi atas 3 paket pekerjaan konstruksi yaitu Paket 1 Gending- Kraksaan (12,88 Km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, Paket 2 Kraksaan - Paiton (11,20 Km) dengan progres pembebasan lahan 89,67 persen, dan Paket 3 Paiton - Besuki (25,60 Km) dengan progres pembebasan lahan 28,48 persen.

Pekerjaan Paket 1 ruas Gending - Kraksaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk – PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO), sedangkan pengawasan dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Virama Karya (Persero). Paket 2 ruas Kraksaan - Paiton dilaksanakan oleh kontraktor PT Hutama Karya Infrastruktur – PT Acset Indonusa Tbk – PT Nindya Karya KSO, sedangkan pengawasan dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Multi PHI Beta.

Sedangkan Paket 3 ruas Paiton - Besuki dilaksanakan oleh kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., (KSO), sedangkan pengawasan dibagi menjadi 2 Paket, Paket 3A dilakukan oleh Konsultan Supervisi dari PT Eskapindo Matra sedangkan Paket 3B masih dalam tahap persiapan Pengadaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya