Jadi Ketua ASEAN 2023, RI Dorong Negara Kawasan Tidak Bergantung pada Satu Mata Uang

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo (tengah).
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Indonesia mendorong negara-negara kawasan ASEAN untuk tidak bergantung pada satu mata uang seperti dolar AS. Negara di ASEAN didorong memanfaatkan mata uang lokal. Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo yang akan ditegaskan dalam keketuaan ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023 yang dipegang oleh Indonesia.

Transaksi QRIS Naik 194,06 Persen, ATM Turun 12,49 Persen

Dody mengatakan, saat ini Indonesia berupaya mendorong agar negara-negara ASEAN untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang utama salah satunya dolar AS.

"Karena kalau kita bergantung hanya pada satu, dua mata uang, tentunya gejolak negara-negara pemilik mata uang itu akan berpengaruh kepada kita. AS dolar sebagai dominan currency, juga kita akui itu merupakan dominan currency," ujar Dody di Nusa Dua Bali, Senin, 27 Maret 2023.

Menkominfo Sebut 1,9 Juta Konten Judi Online Sudah Ditakedown

Mata uang rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Dody menjelaskan, jika Indonesia dan negara-negara kawasan dapat mengurangi ketergantungan tersebut dampak dari gejolak ekonomi global tidak akan berdampak besar terhadap negara-negara ASEAN.

Gubernur BI Klaim Ekonomi RI Tahan Banting di Tengah Ketidakpastian Global

"Kita akan mencoba lebih mengandalkan kepada local currency, saya berdagang dengan Thailand menggunakan rupiah dan bhat. Saya berinvestasi dengan Malaysia menggunakan rupiah dan ringgit," jelasnya.

Dengan demikian lanjut Dody, pada forum ASEAN di jalur keuangan Bank Indonesia akan mendorong kesepakatan untuk negara-negara kawasan tidak bergantung terhadap mata uang AS.

"Nanti kita akan mencoba kembali mengangkat kesepakatan bersama untuk  melihat local currency transaction baik investasi, perdagangan barang jasa dan juga transaksi di pasar keuangan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya