Produksi Migas 2023 Dipacu Masif, SKK Migas Janji Prioritaskan Aspek Keselamatan dan Lingkungan

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahyu Wibowo. (kiri)
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun produksi migas nasional yang dilakukan secara masif dan memasuki fase incline.

Eskalasi Konflik Timur Tengah Memuncak, Industri Hulu Migas Jadi Harapan RI

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengatakan, tekad tersebut didukung dengan investasi yang masif mencapai US$15,5 miliar, serta sejumlah program yang agresif.

"Salah satunya pengeboran sumur pengembangan 2023 yang ditargetkan sebanyak 991 sumur, atau lebih tinggi 30,4 persen dibandingkan realisasi pengeboran sumur tahun lalu," kata Wahju dalam diskusi bersama media di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 5 April 2023.

Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan

Wilayah Kerja (WK) Migas Blok Pangkah. (ilustrasi produksi migas)

Photo :
  • PGN/Pertamina

Sebagai industri dengan risiko tinggi, Wahju menegaskan bahwa aspek health safety & environment (HSE) akan menjadi prioritas utama di industri hulu migas. Sehingga, SKK Migas senantiasa memberikan perhatian dan pengawasan, yang melekat dalam penerapan HSE di industri migas nasional. 

Dukung Keselamatan Berkendara Tidak Hanya Patuh Aturan Lalu Lintas

"Investasi hulu migas akan banyak terserap pada kegiatan pengeboran dengan porsi terbesar. Karenanya, SKK Migas memberikan perhatian khusus dan melakukan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan kegiatan pengeboran," ujarnya.

Wahju  juga menekankan semua orang harus mempunyai 'self awareness' yang tinggi terhadap urusan safety, dan menjadikan safety tidak hanya sebagai priority tetapi juga sebagai value atau nilai. Dia menekankan, aspek keselamatan kerja bagi pekerja di industri hulu migas memiliki nilai yang sangat tinggi.

Karena menurutnya, aspek keselamatan dan kesehatan sangat berkaitan erat dengan produktifitas dan efisiensi, yang memang saling mendukung kinerja para pekerja di sektor hulu migas tersebut.

"Penerapan HSE di hulu migas sebenarnya sudah jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri hulu migas global. Hal ini terlihat dari kinerja HSE industri migas nasional di tahun 2022, dengan 341 juta jam kerja perhitungan incident rate (IR) sebesar 0,23 yang lebih baik dibandingkan rata-rata IR Global yang tahun 2021 mencapai 0,77," kata Wahju. 

"Pencapaian IR per Maret 2023 memang sedikit mengalami peningkatan menjadi 0,31. Namun seiring dengan upaya yang dilakukan SKK Migas, kami optimis hingga akhir tahun 2023 implementasi HSE akan semakin membaik sehingga IR diharapkan bisa seperti capaian 2022," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya