Jokowi Tawarkan 34 Ribu Hektare Lahan IKN ke Pengusaha Real Estate: Gak Ada Gratisan!

Presiden RI Joko Widodo
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan proyek terbesar yang ada di dunia saat ini. Ia meyakini IKN Nusantara bakal menjadi sentra ekonomi baru. 

Pakar Ragukan Ide Presidential Club Prabowo: Ada Tembok Tebal yang Susah Diterabas

"Di dunia sekarang ini proyek terbesar yang ada itu hanya satu di Indonesia yang namanya Ibu Kota Negara Nusantara," kata Jokowi saat menghadiri Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) 2023 di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. 

Jokowi menegaskan pemerintah berani membuka sentra-sentra ekonomi baru dengan membangun IKN di Pulau Kalimantan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menawarkan puluhan ribu hektare lahan kepada para pengusaha pengembang properti untuk berinvestasi di IKN. 

Evaluasi Mudik Lebaran 2024, Jokowi Minta Sistem Bayar Tol Tanpa Tapping

"Per 27 Juli yang lalu, 34 ribu hektare lahan sudah bisa dibeli. Gak ada gratisan di sana. Harganya berapa? Tanya ke pak Kepala Otorita IKN. Ini peluang, ini peluang," ujarnya

Jokowi Ungkap Ketakutan Negara Dunia Saat Ini, Wamenkeu Bicara Dampaknya ke RI

Jokowi mengaku senang dengan perkembangan properti di Indonesia. Menurutnya, di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estate, dan konstruksi menjadi sektor yang tangguh.

Menurutnya, sektor ini juga dinilai cukup tahan banting dan kompetitif. Sebab, kontribusi sektor properti di 2018-2022, setiap tahunnya mencapai Rp 2.300-2 800 triliun.

"Sangat besar sekali. Ini memberikan kontribusi dari 16% dari PDB ekonomi kita, besar sekali. Tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran ekonomi di REI mencapai 13-19 juta orang. Sangat banyak sekali," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta REI untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah. Dia ingin agar rakyat kecil dibantu untuk dapat memiliki hunian yang sehat dan layak.

Selain itu, Jokowi mengingatkan agar pembangunan rumah atau jenis properti lainnya harus memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.

"Ini penting. Jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, misalnya kampung di dekatnya, air sumurnya kering, area kampungnya jadi banjir. Tolong betul-betul dilihat hal-hal, sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan," terang Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya