Sampai 2024, Pemerintah Butuh Rp 1.288 Triliun Bangun Infrastruktur Transportasi

Ilustrasi proyek pembangunan bandara
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, membutuhkan pendanaan mencapai Rp 1.288 triliun, untuk membangun berbagai proyek infrastruktur transportasi hingga tahun 2024 mendatang.

Utang Pemerintah Maret 2024 Turun Jadi Rp 8.262 Triliun, Begini Rinciannya

Namun nyatanya APBN hanya mampu memenuhi 20 persennya saja atau sekitar Rp 266,64 triliun. Sehingga, 80 % sisanya harus dicari melalui pendanaan kreatif dengan cara bermitra bersama investor swasta.

Guna menangani pola tersebut, Kementerian Perhubungan membentuk unit kerja baru yakni Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT). PPIT dibentuk oleh Kemenhub berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

Jokowi Ungkap Ketakutan Negara Dunia Saat Ini, Wamenkeu Bicara Dampaknya ke RI

Kepala PPIT Kemenhub, Siti Maimunah, mengatakan tujuannya dibentuk PPIT adalah untuk mendorong pembiayaan infrastruktur transportasi yang kreatif dan inovatif, di tengah keterbatasan pendanaan via APBN.

"Kita butuh anggaran untuk membangun infrastruktur (transportasi) itu anggarannya hingga mencapai Rp 1.288 triliun. Namun 80 % nya jadi beban kita untuk cari sumber pendanaan dari luar APBN, karena APBN hanya mampu 20 %," kata Siti dalam media briefing di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.

Ekonomi Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen di Tengah Gejolak Global, Sri Mulyani: APBN Jaga Daya Beli

Dia mengakui bahwa hal ini merupakan tantangan utama, yang menjadi tugas dan fungsi bagi PPIT Kemenhub. "Tentu tidak mudah, kami harus meyakinkan investor untuk bangun infrastruktur yang ada," ujarnya.

Karenanya, Siti menegaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan pemasaran bagi proyek-proyek infrastruktur transportasi unggulan di Kemenhub, kepada pihak investor dan menawarkan berbagai skema kerja sama. 

Nantinya, calon investor yang berminat pada proyek infrastruktur transportasi akan berhubungan dengan unitnya. PPIT kemudian akan menindaklanjuti minat itu, hingga mencapai kesepakatan proyek.

"Jadi kami memasarkan itu sampai ada deal proyek, tender lelang segala macam, nanti pun kalau sudah konstruksi kita juga melakukan pengawasan," ujarnya.

Diketahui, saat ini terdapat 16 proyek prioritas di sektor infrastruktur transportasi, yang dilaksanakan dengan mekanisme pembiayaan kreatif. Baik yang masih di tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi, sampai dengan yang sudah di tahap operasi, diantaranya yakni:

Transportasi Darat: 

a. Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung

b. Terminal Tipe A Purabaya, Jawa Timur

c. Proving Ground Bekasi

d. Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad

Transportasi Laut: 

Pelabuhan Baubau

Pelabuhan Patimban

Back Up area pelabuhan Patimban

Pelabuhan Anggrek

Transportasi Udara:

Bandara Singkawang

Bandara Komodo Labuan Bajo

Bandara Kediri (Unsolicited)

Bandara Bintan (Unsolicited)

Transportasi Perkeretaapian

Perkeretaapian Makassar – Parepare

KA Prabumulih Tarahan

MRT Fase IV

LRT Bali Fase 1

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya