Rupiah Melemah Pagi Ini, Isu Perlambatan Ekonomi China Jadi Sorotan

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, melemah 0,20 persen atau 31 poin menjadi Rp15.321 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.290 per dolar AS.

Kemendesa & PDTT Apresiasi Dukungan Pertamina Percepat Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Transmigrasi

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai ada dua isu utama yang memengaruhi pergerakan rupiah.  Yaitu, pelambatan ekonomi China dan peluang kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

“Pagi ini, keputusan pemangkasan suku bunga pinjaman 1 tahun bank sentral China sebesar 10 basis poin, mungkin bisa meredakan kecemasan pasar, tapi mungkin masih belum cukup untuk membalikkan sentimen pelambatan di China,” kata dia ketika dihubungi di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2023.

Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Masih Untung Meski Masalah Geopolitik Berkecamuk

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • vstory

Dia menjabarkan, selain permasalahan tersebut, pergerakan rupiah ditambah isu hutang atau default dua perusahaan properti terbesar China, yakni Evergrande dan Country Garden.

Forum Investor di Abu Dhabi, Menteri Sandiaga Beberkan Keuntungan Investrasi Parekraf di Indonesia

Untuk data ekonomi AS, adanya data tenaga kerja yang solid dan penjualan ritel masih memberikan peluang kenaikan inflasi, sehingga masih membuka potensi kenaikan suku bunga acuan AS ke depan.

“Hari ini, rupiah berpeluang melemah ke arah Rp15.330, dengan potensi support di sekitar Rp15.250,” ujar Ariston.

Dolar memulai perdagangan dengan pijakan yang kuat di awal sesi Asia pada Senin pagi, setelah kenaikan lima minggu berturut-turut, ketika investor menunggu simposium Jackson Hole Federal Reserve untuk panduan tentang suku bunga ke depan.

Ilustrasi dolar AS

Photo :
  • vstory

Dolar memperoleh keuntungan sebesar 0,7 persen terhadap euro minggu lalu, naik tipis terhadap yen dan melonjak lebih dari 1,0 persen terhadap mata uang Antipodean karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat untuk mengantisipasi suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya