Kemenko Marves Beberkan Peran Penting Indonesia dalam Ekonomi Hijau

Ekonomi Berkelanjutan
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan, Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk menggarap proyek-proyek yang memiliki konsep keberlanjutan (sustainability) di masa depan.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, modal yang dimiliki Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam hal sustainability di tataran global itu, antara lain seperti hutan bakau hingga potensi penyimpanan karbon.

Rachmat menegaskan bahwa potensi-potensi itulah yang membuat pemerintah percaya diri dalam memimpin forum internasional perihal sustainability, yang bakal dihelat melalui 'Indonesia Sustainability Forum' (ISF) 2023 di Jakarta pada 7-8 September 2023 mendatang.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Kinclong, Kinerja Bank Papan Siapa yang Jadi Juara?

"Kita tahu bahwa untuk isu sustainability ini, Indonesia bisa punya peran yang sangat kritikal untuk green economy," kata Rachmat saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2023.

Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.
Soroti Tutupnya Pabrik Sepatu Bata, Jokowi Tegaskan Ini

Peran itu menurut Rachmat dapat dilihat dari banyaknya 'critical mineral' yang diperlukan, untuk energy storage dan energi Indonesia di masa depan. Selain itu, Indonesia juga memiliki sebaran hutan gambut hingga hutan bakau yang sangat luas.

"Dimana hal itu berpotensi sebagai solusi natural dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk potensi untuk carbon capture yang ada di dalamnya," ujarnya.

Selain itu, lanjut Rachmat, Indonesia juga memiliki sejumlah basis industri untuk melakukan alternative energy, seperti biofuel dan lain sebagainya. "Jadi banyak sekali kita bisa berkontribusi, yang nantinya bisa kita share juga kepada dunia," ujar Rachmat.

Wacana soal keberlanjutan dan kepedulian akan dampak lingkungan ini, menurut Rachmat telah sejalan dengan visi Indonesia Emas di 2045 mendatang. Salah satu caranya adalah dengan mendorong ekonomi berbasis lingkungan, melalui pemanfaatan kekayaan alam Indonesia.

Dia menyebut, dengan banyaknya potensi yang ada, tak menutup kemungkinan kalau Indonesia juga akan menghadapi masalah kompleks dalam pemanfaatannya. Sehingga, tentunya diperlukan upaya-upaya untuk mencari solusi terbaik dari pandangan berbagai negara, yang memiliki visi keberlanjutan yang sama.

"Jadi bagaimana Indonesia itu sendiri, sebagai negara berkembang, memiliki sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh dunia. Tentu ini bisa jadi contoh, bisa jadi tempat diskusi, karena masalah indonesia itu juga cukup kompleks," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya