BI Terbitkan Instrumen Sekuritas Rupiah, Ini Manfaatnya

Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi menerbitkan instrumen operasi moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing.

Rupiah Melemah ke Rp 16.378 per Dolar AS, Airlangga Sebut karena Gejala Global

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan itu akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023.

"Kita menerbitkan SRBI sebagai instrumen OM (kontraksi) yang pro-market dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio. Serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying," kata Perry dalam konferensi pers Kamis, 24 Agustus 2023.

Fashion Show dan Penampilan Raisa Pukau Penonton dalam Penutupan Bali Jagaditha 2024

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Perry mengatakan SRBI merupakan sekuritas dari Surat Berharga (SBN) yang dimiliki oleh Bank Indonesia. Dalam hal ini SRBI diterbitkan hingga tenor 12 bulan.

Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar AS, Gubernur BI: Kan Stabil, Salah Satu yang Terbaik di Dunia

"BI kan punya lebih dari Rp 1.000 triliun SBN, kita sekuritisasi SBN jadikan underlying. Kita terbitkan SRBI dengan underlying SBN ini dengan tenor jangka pendek sampai 12 bulan," jelasnya.

Perry menuturkan, untuk suku bunga yang akan diberikan pihaknya akan menarik. Di mana SRBI nantinya bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

"Nanti biasanya perbankan yang ikut lelang, setelah itu apakah eksportir, apakah investor luar negeri, non residen boleh numpang ke perbankan untuk bidding ke BI," ujarnya.

Gedung Bank Indonesia (BI).

Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,91 Triliun pada Pekan Ini

Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 8,91 triliun pada pekan kedua Juni 2024. Asisten Gubern

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024