Menteri Bahlil Pede Tahun Politik Tak Akan Hambat Minat Investor

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa situasi saat ini yang sudah memasuki tahun politik, tidak akan menghambat minat para investor untuk berinvestasi langsung ke Indonesia.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Dia mengaku melihat sendiri bahwa hingga saat ini, proses investasi masih tetap berjalan lancar dan tidak terpengaruh oleh hiruk-pikuk tahun politik.

"Sekalipun Indonesia menghadapi tahun politik, sudah masuk wait and see, tapi proses investasi berjalan semakin baik," kata Bahlil di kawasan Cikarang, Jawa Barat, Rabu, 30 Agustus 2023.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat acara Groundbreaking atau peletakan batu pertama Pabrik PepsiCo Indonesia dengan Investasi Senilai Rp 3,04 triliun.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Untuk itu, Bahlil mengaku tetap optimistis bahwa realisasi investasi akan mampu tumbuh mencapai target yang sudah ditetapkan, yakni sebesar Rp 1.400 triliun hingga akhir tahun 2023 nanti. Apalagi, menurutnya realisasi investasi saat ini sudah mencapai sekitar Rp 685 triliun. 

Sunra Bangun Pabrik Motor Listrik Senilai US$120 Juta, Kemenperin: Iklim Investasi RI Makin Kondusif

Bahlil mengatakan, kondisi perekonomian nasional yang tumbuh positif, telah menjadi salah satu faktor Indonesia masih dilirik oleh investor asing. Hal itu ditambah iklim investasi di Tanah Air yang juga berlangsung positif, dengan didukung oleh perizinan yang mudah dan insentif dari pemerintah.

Bahlil menilai, hal itu antara lain juga disebabkan oleh kehadiran Undang Undang Cipta Kerja, yang turut memberi kepastian dan kenyamanan investor untuk masuk ke Indonesia. 

"Indonesia sekarang tidak sama dengan yang dulu. Kalau dulu perizinan dan insentif susah, sekarang dengan Undang Undang Cipta Kerja semua jadi serba cepat," ujar Bahlil.

Dia menjelaskan, untuk mencapai target realisasi investasi tahun ini, pihaknya akan terus mengajak beberapa perusahaan di luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan beberapa waktu lalu, Bahlil mengaku telah melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan AS, yang akan membangun solar panel di Tanah Air.

"Lokasinya di Batam, dengan nilai investasi Rp 7 triliun. Indonesia membuka ruang bagi semua negara yang ingin masuk berinvestasi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya