KTT ASEAN 2023 Rampung, Intip Kesepakatan yang Dihasilkan untuk Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berfoto bersama para pemimpin ASEAN di Pembukaan KTT ASEAN ke-43.
Sumber :
  • gallery.asean

Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-43 ASEAN 2023 rampung dilaksanakan pada 7 September 2023. Pada pertemuan negara-negara anggota ASEAN itu, disepakati beberapa hal mulai dari ketahanan pangan hingga komitmen negara kawasan untuk meninggalkan dolar AS

Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, selama pertemuan yang telah berlangsung terdapat optimisme dan energi yang positif dari seluruh pemimpin negara dan undangan yang menghadiri KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.

Menurut dia, ada beberapa yang dihasilkan dalam 12 pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. 

Heboh Israel Grebek Kantor Al Jazeera di Nazareth, Sejumlah Peralatan Disita

“KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome dokumen dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra,” kata Jokowi di JCC, Jakarta dikutip Jumat, 8 September 2023. 

Lantas, dari KTT ASEAN ini apa saja kesepakatan yang telah dilakukan? Berikut ini rangkumannya. 

Netanyahu Tidak Takut Soal Ancaman AS Mengenai Pasokan Senjata

1. Negara ASEAN Sepakat Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Presiden Jokowi.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Presiden Jokowi mengatakan, mengenai manfaat ekonomi pada KTT ASEAN banyak yang sudah dihasilkan, termasuk soal epicentrum of growth mengenai pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Deklarasi ASEAN mengenai epicentrum of growth mengenai pengembangan ekosistem EV baterai. Kemudian juga percepatan pelaksanaan regional cross border payment dan local currency transaction," kata Jokowi dalam konferensi pers di JCC, Senayan. 

2. 93 Proyek kerja sama dihasilkan 

Kepala Negara ini  melanjutkan, dalam Indo Pacific Forum (AIPF) yang dilaksanakan pada 5-6 September 2023, telah menghasilkan 93 proyek senilai US$38,2 miliar.

"Untuk pelaksanaan ASEAN Indo Pacific Forum ini konkrit menghasilkan 93 project senilai US$38,2 miliar. Ini adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat," jelas dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN) II, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, Indonesia mengincar potensi kerja sama senilai US$50 miliar pada KTT ASEAN 2023.

"Kami memperkirakan dari business matching ini tambahannya akan terjadi potensi kerja sama senilai US$50 miliar," ujarnya. 

Rosan mengatakan, itu terdiri dari lima projek yang ada di BUMN senilai US$22 miliar, Bappenas empat projek senilai US$10 miliar. Serta projek yang berasal dari negara ASEAN.

"Project yang datang dari lima negara yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya US$810 juta," ujarnya.

Wakil Menteri BUMN II, Rosan P Roeslani.

Photo :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

Rosan menjelaskan, kerja sama itu melibatkan lebih dari 129 perusahaan. Untuk BUMN sendiri melibatkan beberapa perusahaan mulai dari MIND ID hingga Angkasa Pura.

"Kalau dari BUMN sendiri memang ini melibatkan ada beberapa perusahaan termasuk Mind ID kemudian Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, Pertamina, ASDP dan juga Injourney, termasuk Danareksa," jelasnya.

3. ASEAN komitmen tinggalkan dolar AS

Selain itu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand menyepakati untuk memperkuat kerja sama dalam melakukan transaksi menggunakan mata uang lokal negara masing-masing negara (Local Currency Transaction/LCT).

Adapun penguatan kerja sama itu ditandai dengan seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) oleh ketiga gubernur bank sentral.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

"MoU tersebut mencerminkan upaya berkelanjutan dari ketiga bank sentral untuk lebih meningkatkan kerangka mata uang lokal yang ada dengan memperluas penggunaan mata uang lokal untuk mencakup transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi keuangan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo

Kemudian, State Bank of Vietnam (SBV) telah menyatakan komitmennya untuk memperkuat Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC). Sehingga dengan itu, nantinya turis atau pebisnis Indonesia yang melancong ke negara tersebut bisa melakukan transaksi pembayaran salah satunya QRIS.

"Kami gembira bahwa Bank Negara Vietnam menandatangani halaman tambahan MOU RPC untuk secara simbolis menandai partisipasi SBV dalam inisiatif RPC," kata Perry di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.

Perry mengatakan, selain Vietnam yang telah menyatakan komitmenya untuk masuk ke dalam RPC. Bank Sentral Brunei Darussalam (BDCB) juga menyatakan keinginanya untuk bergabung.

"Kami berterima kasih kepada Bank Sentral Brunei Darussalam (BDCB), dan Bank Negara Vietnam (SBV) yang telah secara resmi menyatakan niatnya untuk bergabung dengan RPC dengan mengirimkan Letter of Intention," ujarnya.

4. ASEAN-Australia Perkuat Ketahanan Pangan

Pada sektor pangan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebutkan, ASEAN-Australia telah sepakat untuk memperkuat kerja sama pada ketahanan pangan. Kesepakatan itu bertujuan untuk mendukung keamanan dan ketersediaan bahan pokok di ASEAN dan Australia.

Kesepakatan itu tertuang melalui pengesahan Asean-Australia Joint Leaders yakni food security dan nutrition on response to crisis.

“Jadi saling mendukung kebutuhan, keamanan, ketersediaan, dan harga di bahan pokok antar ASEAN dan Australia,” kata Zulhas di JCC Senayan, Jakarta Kamis, 7 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya