Neraca Perdagangan RI September 2023 Surplus US$3,42 Miliar, Cuan 41 Bulan Berturut-turut

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 surplus sebesar US$3,42 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 41 bulan berturut-turut.

Daftar Harga Pangan 10 Mei 2024: Bawang Putih hingga Telur Ayam Naik

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus September 2023 ini tercatat meningkat US$0,3 miliar secara bulanan atau month to month (mtm).

"Pada September 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus US$3,42 miliar atau naik US$0,3 miliar secara bulanan. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 41 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin, 16 Oktober 2023.

Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Indodax Sebut Bisa Tingkatkan Kepercayaan

Bea Cukai dorong ekspor impor melalui NLE

Photo :
  • Bea Cukai

Amalia mengatakan, meski meningkat secara bulanan, jika dibandingkan secara tahunan dengan bulan yang sama neraca perdagangan RI tercatat lebih rendah.

Tega! Ayah di Medan Jual Anaknya Usia 11 Bulan Rp 15 Juta di Facebook

Dia menjelaskan, surplus neraca perdagangan September 2023 ditopang oleh surplus komoditas non migas yang sebesar US$5,34 miliar. Untuk komoditas penyumbnag surplus utama yakni bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi baja.

Gedung BPS / Badan Pusat Statistik

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

"Di mana surplus neraca perdagangan non migas di bulan September ini jauh lebih tinggi dari bulan lalu, tetapi lebih rendah dibandingkan September 2022," jelasnya.

Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Amalia mengatakan, komoditas migas juga tercatat defisit sebesar US$1,92 ,miliar. Itu di antaranya, disumbang oleh defisit minyak mentah dan hasil minyak.

"Dengan demikian, secara kumulatif hingga September 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$27,75 miliar atau lebih rendah US$12,10 miliar, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya