Sri Mulyani Pesan ke Jajarannya: Jaga Netralitas di Tahun Pemilu, Itu Value Kita

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • Dok Sri Mulyani

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan jajarannya untuk menjaga netralitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini disampaikannya dalam pidato pada Rapat Kerja Pimpinan  Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Ketua MPR: Tidak Ada Celah untuk Menunda atau Membatalkan Pelantikan Prabowo-Gibran

"Tahun Pemilu jaga sikap kita, netralitas itu adalah sesuatu yang sudah menjadi keharusan. Anda bisa punya preferensi apa saja lakukan pada saat anda di kotak suara. Itu adalah value yang menunjukkan bahwa kita sebagai manusia diatur oleh undang undang dan diatur oleh tata krama," ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024. 

Cara Mencoblos yang Benar Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA
Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit

Sri Mulyani melanjutkan, mengawali tahun 2024, dunia masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak mudah. Sehingga menurutnya, reformasi dan evaluasi di dalam kepabeanan dan cukai harus terus dilakukan.

“Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang ada di dalam Lingkungan Kementerian Keuangan adalah pengelola keuangan negara yang memiliki 4 tugas khusus, yaitu trade facilitator, industrial assistance, community protector, revenue collector. Ini harus terus menerus dilakukan kalibrasi,” jelasnya. 

Pesan Ahok ke Gubernur Jakarta: Nomor Hp Kasih Tahu ke Warga Supaya Semua Bisa Ngadu

Selanjutnya Sri Mulyani, juga mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan. Hal ini untuk dapat menghadapi situasi dunia yang begitu tidak pasti akibat dari tensi geopolitik yang menguat.

Di saat yang sama, Bendahara Negara ini menyebut bahwa climate change, digitalisasi, dan pertumbuhan demografi Indonesia juga menjadi isu yang perlu menjadi perhatian bersama. Utamanya dalam hal ini, perjalanan Indonesia untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap, menuju Indonesia maju.

“Di satu sisi Indonesia jumlah populasinya naik, kita ingin menjadi negara kaya, maju. Maka nanti tugas Anda menjadi jauh lebih kompleks. Community protector-nya menjadi sangat complicated. Karena selain teknologi berubah, mobilitas dunia masyarakat bergerak sangat cepat,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya