- www.securityextra.com
VIVAnews - Pemerintah China mengalokasikan pinjaman jangka panjang senilai US$24 miliar kepada enam bank asing. Dana tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menyalurkan pinjaman guna meningkatkan perekonomian China.
Hal itu disampaikan National Development and Reform Commission (NDRC) Kamis, 29 Maret 2012.
Seperti dikutip dari Reuters, enam bank asing yang beroperasi di China itu adalah HSBC, Deutsche Bank, JP Morgan, Citigroup, Sumitomo Mitsui Banking, dan Bank of East Asia.
Badan perencana ekonomi itu mengatakan, kuota bagi enam bank itu untuk masa percobaan. Pemerintah Beijing bisa memperluas program itu untuk bank lain.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi China telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Pemerintah berusaha mendorong masuknya arus modal jangka panjang. Langkah itu dirancang untuk memungkinkan bank asing agar berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi China.
Ekonom Senior Asia Credit Agricole CIB, Dariusz Kowalczyk, memperkirakan perlambatan ekonomi China akan memicu pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal. Investor sendiri tengah mencermati dan menunggu data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama. China akan merilis data PDB kuartal pertama pada 13 April 2012. (art)
OIKN Fasilitasi Ritual Adat Dayak dan Paser, Minta Restu Pembangunan IKN
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memfasilitasi 12 lembaga dan masyarakat adat di sekitar IKN maupun Kalimantan Timur untuk selenggarakan ritual adat Dayak dan Paser
