Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menilai sistem perlindungan sosial di berbagai negara pendapatan menengah Asia Pasifik gagal melindungi sebagian besar orang miskin.
Studi
The Social Protection Index
yang dikeluarkan ADB, Rabu 3 Juli 2013, menunjukkan, saat ini pengeluaran untuk program perlindungan sosial di berbagai negara berpendapatan menengah yang tumbuh cepat di Asia Pasifik masih di bawah tiga persen dari PDB, termasuk Indonesia.
Director in ADB’s Regional and Sustainable Development Department, Bart Edes menyoroti berbagai program bantuan sosial seperti
cash transfer
salah sasaran ke orang-orang yang tidak cukup miskin.
"Sistem perlindungan sosial gagal untuk melindungi mereka yang terkena risiko tinggi tak terduga seperti pengangguran, kesehatan yang buruk, dan asuransi sosial lainnya," kata Bart Edes dalam keterangan tertulis.
Dari 35 negara Asia Pasifik yang dianalisis, pola belanja negara untuk sistem perlindungan sosial bervariasi. Beberapa negara seperti Jepang, Korea, Mongolia, dan Uzbekistan memiliki Indeks Perlindungan Sosial lebih tinggi, karena sudah berinvestasi delapan persen dari PDB.
"Sedangkan Armenia, Fiji, India, Indonesia, Pakistan, Filipina, dan Samoa tetap berada di bawah tiga persen dari PDB," paparnya.
Pernah Jadi ART Donna Harun, Kini Sosok Tuti Ayu Laela Sukses Berbisnis
Tuti Ayu Laela merasa sangat berterima kasih kepada Donna Harun dan keluarga karena telah memperkenalkannya dengan sejumlah makanan 'elit' di pusat perbelanjaan ternama
VIVA.co.id
10 Mei 2024