Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kementerian Perdagangan RI mengeluhkan lambannya kinerja Kementerian Pertanian RI. Hal ini terkait dengan petunjuk pelaksanaan (juklak/
rundown
) yang belum juga keluar. Padahal, juklak ini merupakan rekomendasi bagi Kementerian Perdagangan untuk mengeluarkan izin kepada importir.
Hal ini terkait dengan stok sapi yang menipis yang disebabkan oleh lambatnya izin impor hewan ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Hal ini terkait dengan stok sapi yang menipis yang disebabkan oleh lambatnya izin impor hewan ini.
"Kami tidak bisa mengeluarkan surat perizinan impor (SPI) karena juklak belum dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Jadi, ini terkesan lambat," kata Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu 11 September 2013.
Panduan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian ini terkait dengan peraturan kementerian terkait dengan produk hortikultura dengan sapi. Tidak adanya panduan tersebut, kementerian ini tidak bisa berbuat banyak, apalagi memberikan izin importasi kepada para importir.
"Ya, kami tidak bisa mengeluarkan SPI kalau tidak ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian," kata dia.
Lalu, Kementerian Perdagangan memang berencana mempercepat pemasukan puluhan ribu ekor sapi dari Australia. Tapi, ini masih belum terlaksana karena tersendat oleh Kementerian Pertanian. "Itu belum ditetapkan Kementerian Pertanian dan sedang akan dituntaskan. " (eh)
Halaman Selanjutnya
"Kami tidak bisa mengeluarkan surat perizinan impor (SPI) karena juklak belum dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Jadi, ini terkesan lambat," kata Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu 11 September 2013.
