Sumber :
- VIVAnews / Bobby Andalan
VIVAnews
- Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Bali berharap komitmen para peserta KTT APEC, yang akan mendukung akses permodalan dan alih teknologi kepada mereka, benar-benar bisa terwujud. Di tengah keterbatasan UKM atas permodalan, komitmen pertemuan KTT APEC bak angin segar bagi pelaku UKM. Tak sekadar minta dukungan modal, mereka juga ingin mendapat relasi baru dalam berusaha.
Farid 'Al Alimi, mahasiswa UNS Solo, yang mengikuti pelatihan UKM negara-negara APEC di Kuta, berharap forum kerjasama ekonomi se-Asia Pasifik ini bisa membantunya membangun jaringan bisnis seluas-luasnya. Dia berharap suatu saat dapat mencari relasi usaha di luar negeri.
"Harapan saya agar dapat diberikan akses jaringan seluasnya. Apalagi pada pelatihan ini diikuti berbagai macam peserta dari berbagai negara," kata Farid saat berbincang dengan
VIVAnews
, Selasa 2 Oktober 2013.
Farid sendiri memiliki produk komputerisasi. "Klien saya pemerintah. Saya berharap dapat akses kuat," harapnya.
Ia menamakan produknya "micro simulation". Produk ini dapat mensimulasikan dunia nyata melalui sistem komputerisasi terkait identifikasi kemacetan lalu lintas. Persoalan yang dihadapi Indonesia itu dapat dipecahkan dalam sistem komputerisasi dan dicarikan solusinya. Solusi tersebut dapat diterapkan ke dunia nyata," kata Farid.
Farid mendapat kendala dalam memasarkan produknya. Dia kesulitan mencari pasar yang dapat menerima produknya. "Yang menjadi kesulitan apakah pasar siap menerima produk saya. Saya berharap ini dapat dipecahkan, khususnya dalam pertemuan KTT APEC yang tengah berlangsung," harap Farid.
Sudah Dekati Menantu Namun Masih Berjarak, Apa yang Perlu Dilakuan Ibu Mertua, Ini Kata Mamah Dedeh
Dalam hal ini Mamah Dedeh meminta agar ibu mertua bisa memperlakukan menantu perempuannya bak seperti anak kandungnya sendiri.
VIVA.co.id
14 Mei 2024