Sumber :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews
- Senin 20 Oktober 2014 menjadi hari terakhir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menjabat sebagai menteri. Di hadapan para petinggi perusahaan pelat merah, Dahlan dinilai sebagai seseorang yang inspiratif dan mendorong kemajuan perusahaan pelat merah.
"Kami mengapresiasi karena kepemimpinan Pak Dahlan mendorong masing-masing direktur utama itu bertanggung jawab dan menginspirasi kami supaya lebih maju," kata Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.
Baca Juga :
Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak
Baca Juga :
Terpopuler: Alasan Ibu Teuku Ryan Tak Beri Restu Nikahi Ria Ricis, Vicky Prasetyo Dilarikan ke RS
Selain itu, Dahlan, lanjut Dwi, juga tak pernah melakukan intervensi perusahaan pelat merah. Sebab, dia mau perusahaan itu mengatasi masalah dengan caranya sendiri dan menjadi lebih mandiri.
"Saya kira, saya terkesan gesitnya beliau dan (slogan) dia 'kerja-kerja-kerja'," kata dia.
Tak hanya itu, Dwi juga mengaku, Dahlan berhasil mewujudkan holding BUMN semen. Dengan keberhasilan holding semen itu, Dahlan bisa meyakinkan bahwa Semen Indonesia bisa maju. "Sebab banyak orang yang mempertanyakan perusahaan pelat merah bisa
go
international," kata dia.
Dwi menambahkan, bahwa sosok menteri BUMN selanjutnya harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan punya visi dan misi untuk memperkuat perusahaan pelat merah dalam membangun kemandirian ekonomi. "Kedaulatan akan bisa dibentuk dan kepribadian terjaga," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Dahlan, lanjut Dwi, juga tak pernah melakukan intervensi perusahaan pelat merah. Sebab, dia mau perusahaan itu mengatasi masalah dengan caranya sendiri dan menjadi lebih mandiri.