Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Kementerian Perhubungan memastikan proyek pembangunan angkutan massal cepat (AMC) jenis trem di Surabaya batal dimulai tahun ini. Sebab megaproyek yang diklaim mampu mangatasi kemacetan di kota pahlawan itu masih dibutuhkan pendalaman studi kelayakan.
“Trem belum, tahun ini masih selesaikan studi sambil mulai bangun infrastrukturnya. Lelang pekerjaan infrastruktur, kan, sudah mulai, tapi kecil dulu tahun ini. Tahun depan baru besar,” kata Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, di kampus Universitas Airlangga Surabaya, Rabu, 3 juni 2015.
Baca Juga :
Usung Risma, PKS Tunggu Sikap PDIP
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sudah bertemu Menteri Jonan di Surabaya pada 23 November 2011. Salah satu hasil pertemuan di kantor PT KAI Daop VIII, Stasiun Gubeng, itu adalah kesepakatan untuk memulai proyek AMC pada awal 2015. Tahap awal, Kemenhub dan Pemkot Surabaya sepakat merealisasikan pembangunan AMC jenis trem lebih dahulu. Adapun proyek monorel digarap pada tahap selanjutnya.
Rencananya, proyek jalur trem Surabaya akan membelah Kota Surabaya sepanjang 17 kilometer yang menguhubungkan wilayah Surabaya selatan dan utara, yakni dimulai dari Wonokromo, Pandegiling, Embong Malang, Kedungdoro, Pasar Blauran, Pasar Turi, Indrapura, Rajawali, Jembatan Merah, hingga Tugu Pahlawan.
Halaman Selanjutnya
Rencananya, proyek jalur trem Surabaya akan membelah Kota Surabaya sepanjang 17 kilometer yang menguhubungkan wilayah Surabaya selatan dan utara, yakni dimulai dari Wonokromo, Pandegiling, Embong Malang, Kedungdoro, Pasar Blauran, Pasar Turi, Indrapura, Rajawali, Jembatan Merah, hingga Tugu Pahlawan.