Gesek Tunai Telah Menjadi Bisnis

Ilustrasi kartu kredit
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id -
Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Darmadi Sutanto, mengatakan bahwa praktik gesek tunai (gestun) saat ini sudah dijadikan peluang bisnis oleh
merchant
(pedagang) pelaku gestun melalui iklan-iklan di internet.


"Sekarang marak bisnis gestun online. Bahkan, ada pelatihan membuka bisnis gestun," kata Darmadi di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 19 Juni 2015.


Menurut Darmadi, ukuran dari bisnis gestun sendiri volumenya terbilang cukup besar dan relatif bervariasi.


"Kalau 15 persen, misalnya transaksi sebulan Rp22 triliun. Maka jadinya, Rp3,1 triliun itu diputar tanpa keringat.
Nah
, bank yang harus bayar
cost of fund,
" ujarnya.


Selain itu, dia melanjutkan, praktik bisnis ini juga didukung dengan adanya mafia gestun yang mencoba menyuap dan membeli para pelaku-pelaku bank yang berkecimpung di industri tersebut.


Gak Mau Dibilang Mokondo, Teuku Ryan Tegaskan Punya Pekerjaan Bahkan Sebelum Nikah
"Ini sudah mengganggu. Mereka secara terbuka menawarkan kerjasama dengan General Manager Bank manapun. Menurut saya ini sudah kebablasan," ujarnya.

Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, apabila nantinya praktik gestun tersebut masih marak ataupun malah bertambah, dia akan membuat tim khusus untuk memantau para pelaku gestun.
Teuku Ryan Mengaku Bercanda Soal Hina Tubuh Ria Ricis, Pengacara: "Masalah Kecil"


"Kalau gak ada progres, saya akan buat tim khusus. Kami audit diam-diam dari ASPI. Ini ada kesepakatan serius, maka industri akan serius melakukannya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya