Larangan Menteri Susi Jual Lobster Bertelur Rugikan Nelayan

Memancing Lobster di Gunung Kidul
Sumber :
  • REUTERS/Dwi Oblo
VIVA.co.id
- Nelayan pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membangunkan kolam untuk penetasan lobster yang sedang bertelur. Pasalnya, nelayan sangat merugi dengan aturan larangan lobster bertelur dijual di pasaran.


"Harusnya suatu aturan yang merugikan nelayan dibarengi kebijakan yang menguntungkan nelayan," kata Mistok, salah seorang nelayan Pantai Depok, Minggu 5 Juli 2015.


Menurutnya, saat musim lobster seperti ini banyak nelayan yang mendapatkan tangkapan lobster yang sedang ada telurnya sehingga sangat dirugikan.
PKB Beri Sinyal Usung Kiai Marzuki di Pilgub Jatim 2024, Begini Respons Emil Dardak


Pilihan Mobil Bekas Lebih Murah dan Mewah Daripada Beli Avanza Baru
"Bayangkan pedagang hanya berani membayar lobster satu kilogram dengan minimal bobot lobster di atas 3 ons hanya Rp200.000,"ucapnya.

4 Fakta Menarik Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah, Jenderal Bintang 1 Termuda Saat ini

Sedangkan lobster satu kilo yang bobotnya di bawah 3 ons dan sedang bertelur hanya dihargai Rp90.000.


"Bayangkan bedanya lobster yang tidak bertelur satu kilonya dengan harga Rp400.000 hingga Rp500.000," katanya.


Di Pantai Depok, saat ini, selain berburu ikan laut, nelayan juga memasang jaring kendengan satu malam untuk menangkap lobster. Sehingga dalam satu hari tangkapan lobster nelayan bisa 20 kilogram hingga 30 kilogram.


"Bisa saja nelayan dapat lobster yang sedang bertelur semua. Kadang beruntung bisa mendapatkan lobster tak ada telurnya namun itu langka,"ujar Dardi Nugroho nelayan lain di Pantai Depok menambahkan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya