- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Masih lesunya pasar properti membuat PT Ciputra Development Tbk memutuskan untuk memilih ekspansinya tahun ini dengan fokus pada proyek perumahan (landed house) yang dimiliki, dibandingkan apartemen atau perkantoran (high rise).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development, Tulus Santoso, mengungkapkan, kebijakan pemerintah dengan mengizinkan asing memiliki properti di Indonesia akan menambah dukungan bagi perseroan. Karena, mayoritas warga asing akan memilih proyek high rise.
Tulus menuturkan, dengan kondisi seperti sekarang ini, kontribusi penjualan landed house lebih besar dibandingkan dengan high rise.
"Situasi seperti ini, kami akan lebih fokus ke landed, karena performance relatif stabil, meski turun. Landed itu sebesar 85 persen dari penjualan, high rise hanya 15 persen," ujar Tulus di Jakarta, Selasa, 8 September 2015.
Tulus menambahkan, gejolak perekonomian yang belum stabil, baik nasional maupun global membuat manajemen menurunkan besaran belanja modal (capex) tahun ini.
Tadinya, perseroan memprediksikan capex akan mencapai Rp2 triliun. Namun, perlambatan yang terjadi membuat perseroan mengurangi dana capex sebesar 30 persen. Artinya, dana capex perseroan sepanjang tahun ini hanya akan sebesar Rp1,4 triliun.
"Sampai saat ini sudah terserap Rp1,2 triliun," tuturnya. Selain anggaran capex, perseroan juga merevisi target prapenjualan atau marketing sales tahun ini.
Jika awal tahun ini perseroan mencanangkan target marketing sales mencapai Rp10,9 triliun, saat ini perseroan hanya berharap marketing sales dapat mencapai Rp9,48 triliun.
"Dari Rp9,48 triliun tadi, sampai saat ini sudah Rp4,8 triliun atau 50,63 persen dari target," tuturnya.
