RI Punya Koperasi Terbanyak di Dunia, Tapi Minim Peran

Sumber :
  • VIVAnews/Ochi April

VIVA.co.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), AAGN Puspayoga, mengakui peran koperasi di Indonesia masih sangat minim. Bahkan, sumbangsih koperasi cuma di bawah dua persen bagi roda ekonomi nasional.

Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil
 
Padahal, Puspayoga mengingatkan, bahwa ada tiga pilar dalam perekomomian Indonesia, yaitu swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan koperasi.
Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
 
"Tiga pilar ini masih terlalu timpang antara swasta, BUMN, dan koperasi," kata dia dalam acara rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) tentang Kebijakan Pembangunan Koperasi 2016 dan Rencana Kerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2017 di DPD RI Jakarta hari ini.
Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen
 
Menurut dia, peran koperasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) kecil sekali, yaitu 1,7 persen. "Kalau ditambah (sumbangan UKM dalam PDB), jumlahnya jadi 50 persen," katanya.
 
Hal ini, lanjut Puspayoga, disebabkan oleh koperasi yang perannya belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, dia juga meminta saran dari DPD agar peran koperasi bisa maksimal.
 
"Kami harus kawal (koperasi) dengan baik. Ini harapan saya. Tentunya di DPD RI ini ada tokoh-tokoh koperasi, (untuk) urun rembuk bagaimana koperasi bisa berjalan seiring dengan swasta dan BUMN," ujar Puspayoga.
 
Jumlah koperasi yang tercatat di Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 209.488 unit. Dari jumlah itu, ada 147.249 unit koperasi yang aktif dan 62.239 unit koperasi yang tidak aktif dan telah dikeluarkan dari database kementerian.
 
"Jumlah koperasi kita terbanyak di dunia, tapi sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto kecil sekali," kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya