Pemerintah Masih Diskusi Nasib Terpidana Mati Zulfiqar Ali

Pemindahkan terpidana mati kasus narkotika, Merry Utami, ke Lapas Nusakambangan. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Idhad Zakaria.

VIVA – Istana Kepresidenan masih dalam tahap diskusi untuk memulangkan Zulfiqar Ali, terpidana mati kasus narkoba yang telah meringkuk di penjara Nusakambangan, Jawa Tengah sejak 2004, ke negara asalnya, Pakistan.

Pengacara: Zulfiqar Ali Belum Dieksekusi Mati

Diskusi itu dilakukan menyikapi kondisi Zulfiqar yang menderita sakit parah, yaitu kanker liver stadium 4.

"Itu (pemulangan) yang akan kami diskusikan kembali, sedang dalam proses diskusi lebih lanjut," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ifdhal Kasim, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2018.

Keluarganya Sering Diterpa Gosip Miring, Sarwendah Ngerasa Serba Salah

Menurut Ifdhal, pemerintah melihat urgensi pemulangan Zulfiqar mengingat penderitaan sakit yang dialaminya di Nusakambangan. Selain itu, Ifdhal menyampaikan, Presiden Joko Widodo sendiri sejauh ini terlihat memiliki sikap positif terhadap Zulfiqar.

Hal itu di antaranya terlihat dari ditundanya eksekusi mati terhadap Zulfiqar yang sedianya dilakukan bersama 13 terpidana mati lain pada 2016.

Nurul Ghufron Jelaskan Alasan Dirinya Mangkir di Sidang Etik Dewas KPK

Ifdhal menyampaikan, KSP saat ini telah mengumpulkan banyak masukan dari berbagai pihak, usai Perdana Menteri Pakistan, Shahid Khaqan Abbasi, secara pribadi meminta Jokowi mempertimbangkan pelaksanaan hukuman mati Sabtu lalu. Ifdhal menjanjikan sikap resmi pemerintah dalam waktu dekat terhadap kepastian nasib Zulfiqar.

"Jadi secara hukum, kasusnya memang masih terbuka untuk ditinjau kembali. Kita sedang memberikan masukan-masukan, tentang celah hukum yang ada. Sehingga kasus Zulfiqar ini bisa diselesaikan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia," ujar Ifdhal. (ase)

Nusakambangan

Sakit Keras, Terpidana Mati Pakistan Dirawat di RS Swasta

"Kami harapkan cepat sembuh," kata Menteri Yasonna.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2018