Pelatih Beber Penyebab Timnas Wanita Indonesia Dibantai Korea Selatan

Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satia Bagdja (kanan).
Sumber :
  • VIVA / Sadam Maulana

VIVA – Langkah tim nasional Indonesia terhenti di penyisihan grup A cabang olahraga sepakbola wanita Asian Games 2018. Skuad Garuda Pertiwi gagal lolos ke fase knockout usai takluk 0-12 dari Korea Selatan.

Erick Thohir: Jangan Terjebak Dikotomi Pemain Naturalisasi dan Lokal

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 21 Agustus 2018, Indonesia sudah tertinggal 0-5 di paruh pertama.

Derita Indonesia kian menjadi setelah memasuki interval kedua dengan tujuh gol tambahan Korea Selatan bersarang ke gawang Indonesia yang dikawal Vera Lestari.

Alasan PSSI Belum Mau Gulirkan Liga 1 Putri

Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satia Bagdja mengakui, kekalahan timnya karena perbedaan kualitas yang cukup jauh dengan Korea Selatan. Baginya, skuad Negeri Ginseng berada di level yang berbeda dibanding Indonesia.

"Kita harus mengakui keunggulan tim lawan yang levelnya jauh di atas kita. Mereka punya kualitas dan strategi permainan yang cukup baik dengan passing yang terarah," kata Satia.

Rencana PSSI Bentuk Timnas Wanita Indonesia Tanpa Kompetisi

Sebenarnya, Zahra Muzdalifah cs memiliki peluang besar untuk lolos ke babak selanjutnya dengan predikat sebagai peringkat tiga terbaik.

Bahkan, andai pun kalah 0-11 dari Korea Selatan, Indonesia tetap dipastikan lolos karena memiliki perbedaan selisih gol yang cukup jauh dengan peringkat ketiga grup B, Hongkong.

"Kita cukup menyayangkan karena selisih gol sangat menentukan. Sebelum laga saya juga sudah menerapkan strategi bertahan dengan menumpuk hingga lima pemain belakang. Saya juga minta pemain agar tidak usah buru-buru, tapi tetap saja ada celah yang terbuka," jelas Satia.

Selain karena perbedaan kualitas, mantan asisten pelatih Sriwijaya FC itu menilai masa recovery menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan telak timnya. Di mana jelang pertandingan, Indonesia hanya memiliki waktu istirahat satu hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya