Riedl: Kalau Timnas Pakai Dua Penyerang, Bisa Kalah Lebih Parah

Pemain Indonesia, Greg Nwokolo (merah), saat melawan Arab Saudi
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAbola
Rangking FIFA: Argentina di Puncak, Indonesia Makin Anjlok
- Indonesia harus menelan kekecewaan pada laga terakhir kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, semalam. Meski kalah, performa skuad Garuda dapat pujian.

Bocah Asal Poso Ini Akan Ikut Turnamen di Denmark dan Swedia

Indonesia terus mendapat tekanan dari Arab Saudi sejak menit pertama. Beruntung, lini belakang tim merah-putih mampu tampil disiplin menjaga pertahanan.
Rangking FIFA: Posisi Indonesia Makin Merosot


Sayang, gawang Kurnia Meiga akhirnya harus jebol empat menit jelang waktu normal usai. Dengan hasil ini, Indonesia gagal memperbaiki perolehan poin di Grup C.


"Saya sangat bangga dengan penampilan luar biasa pemain kami di laga ini karena mereka berikan segalanya untuk mengejutkan lawan. Kami juga tidak kalah sampai menit akhir laga," ujar pelatih Indonesia, Alfred Riedl, seperti dilansir situs AFC.


Pada laga melawan Arab Saudi, Riedl mencoba komposisi 4-2-3-1 dengan mengandalkan Greg Nwokolo seorang di lini depan. Praktis, hal ini membuat penyerangan Indonesia mudah terbaca.


Riedl pun menjelaskan alasannya tidak menurunkan dua penyerang sekaligus. Menurutnya, timnas difokusnya untuk bertahan.


"Kami tidak memainkan dua penyerang karena kami ingin menutup ruang di pertahanan. Hasilnya bisa saja berbeda kalau pakai dua penyerang, karena Arab Saudi bisa mencetak lebih banyak gol," sambung pelatih asal Austria tersebut.


Riedl adalah pelatih keempat Indonesia selama babak kualifikasi Piala Asia 2015. Mulai dari Nil Maizar, Wim Rijsbergen, Jacksen F Tiago, sebelum kembali ke Riedl.


Sayang, masih belum ada perbaikan. Indonesia menjadi juru kunci Grup C dengan hanya satu poin dari enam pertandingan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya