- ANTARA/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id – Kelompok 85 (K85) sudah mengambil sikap untuk mendukung rekomendasi Kemenpora, terkait tempat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Yogyakarta.
KLB PSSI 2016 sebelumnya sudah diputuskan dalam pertemuan Komite Eksekutif (Exco) PSSI tanggal 15 Agustus 2016 lalu. Exco PSSI menjatuhkan pilihan kepada Makassar sebagai tempat berlangsungnya KLB PSSI 2016. Namun, keputusan Exco PSSI menunjuk Makassar sebagai tuan rumah KLB, masih belum sepenuhnya diterima oleh pihak terkait, terutama para voters.
Dengan alasan tak ingin terjadi kegaduhan lagi dalam sepakbola Indonesia, K85 lebih memilih mendukung rekomendasi pemerintah lewat Kemenpora. Pihak Kemenpora memberi rekomendasi lewat surat tanggal 9 September 2016, untuk menggelar KLB di Yogyakarta. Padahal, anggota K85 seluruhnya adalah anggota PSSI yang seharusnya mendukung keputusan PSSI.
Deputi Humas K85, G.H. Sutejo, mengatakan, dukungan pihaknya kepada pemerintah bukanlah sebuah sikap menentang PSSI. Menurutnya, langkah yang diambil pihaknya justru agar PSSI bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk memulai reformasi sepakbola Indonesia.
Dengan keputusan Exco PSSI yang sudah dibuat, tampaknya rekomendasi Kemenpora ataupun dukungan K85 memilih Yogyakarta tidak akan terealisasi.
Saat ditanya langkah konkret jika PSSI tetap menggelar KLB di Makassar, Sutejo tak berani memberikan komentarnya. Sutejo hanya mengatakan pihaknya lebih dahulu akan melakukan koordinasi intens dengan PSSI terkait hal ini. Ia menegaskan, K85 tidak akan mengambil langkah ekstrem seperti halnya memboikot jalannya KLB nanti.
"Langkah (boikot) tidak akan kami ambil. Perlu saya tegaskan, kami bahkan tidak berpikir sampai ke sana. Kami tidak pernah menyebut jika Makassar itu tempat tidak netral. Yang jelas, kami mendukung kota mana pun untuk menggelar kongres (KLB). Semuanya kan masih wilayah NKRI," ujar Sutejo kepada wartawan, dalam sesi temu awak media, Kamis sore, 15 September 2016.
"Kami belum bisa memberikan komentar soal ini (langkah jika PSSI menolak rekomendasi Kemenpora). Yang sampai saat ini kami terus berusaha, lewat mekanisme organisasi dengan menulis surat kepada PSSI," katanya.
